Bupati Maybrat Diminta Ganti Kepala Distrik Mare

0
1485

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Alfius Baru, Ketua Mahasiswa, Pemuda, dan Pelajar Mare Sorong Raya meminta bupati Maybrat untuk segera menggantikan kepala distrik Mare.

Desakan tersebut disampaikan karena dalam tiga tahun terakhir sejak kepala distrik menjabat, tidak pernah menjalankan pemerintahan di distrik Mare dengan baik.

Alfius menjelaskan, pemerintahan di distrik Mare kurang tidak berjalan efektif. Kantor distrik sering ditutup dan rumput di halaman kantor sudah tinggi dan tidak terrawat.

“Selama tiga tahun ini tidak ada pegawai distrik yang masuk kantor. Tidak pernah ada aktifitas di kantor sampai saat ini kantor sudah tidak terurus dan rumput tinggi di halaman kantor distrik. Kami minta bupati ganti kepala distrik yang mau bekerja dan melayani masyarakat,” jelasnya kepada suarapapua.com pada Sabtu (18/7/2020).

Baca Juga:  Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan

Alfius mengatakan, pegawai honorer maupun aparatur sipil Negara (ASN) hanya menerima gaji buta setiap bulan tanpa kerja nyata di distrik atau pun fungsikan tugas masing-masing.

ads

Hal itu, menurutnya karena tidak ada ketegasan dari kepala distrik dan kepala distrik lebih banyak menghabiskan waktu di kota Sorong.

“Ibu kepala distrik lebih banyak waktu di kota jadi kantor distrik tutup setiap hari. Bagaimana ASN dan Honorer mau masuk kantor. Hanya saat Covid-19 ini, ibu munculkan muka di distrik,” kata Alfius.

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

Sementara itu, Kepala distrik Mare,  Dominggas Apia Sera mengatakan tidak ada aktivitas karena honorer dan ASN lebih memilih berkebun dari pada ke kantor

“Tidak mungkin ibu pukul pegawai. Mereka bukan anak kecil. Masyarakat ke kebun. Pegawai ASN juga lebih suka sibuk ke kebun. Pegawai malas tau dan tidak peduli dengan roda pemerintahan di dalam kantor distrik. Tidak mungkin saya perintah terus.”

Baca Juga:  AMAN Sorong Malamoi Gelar Musdat III di Wonosobo

“Pegawai malas tahu. Saya sudah berbagai cara pendekatan, tapi tidak pernah direspon oleh baik oleh pegawai. Penyakit malas ke kantor tidak hanya di Mare, tapi semua wilayah Maybrat,” ujarnya.

Pewarta: Maria Baru

Editor: Arnold Belau

 

Artikel sebelumnyaEltinus Omaleng Mengaku Tidak Pernah Ketemu Pengungsi dari Tembagapura
Artikel berikutnyaRakyat Papua Sorong Raya Nyatakan Menolak Otsus Jilid II