Rakyat Papua Sorong Raya Nyatakan Menolak Otsus Jilid II

0
1958

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Gabungan elemen gerakan bersama rakyat papua Sorong Raya menolak otonomi khusus (Otsus) jilid II dan meminta referendum bagi rakyat Papua sebagai solusi pembebasan rakyat Papua.

Yance Yesnath, ketua forum independent mahasiswa (FIM) Sorong Raya mengutuk keras setiap elit politik yang mengatasnamakan rakyat Papua untuk memperjuangkan Otsus jilid dua.

“Kami mengutuk setiap elit politik Papua yang mengatasnamakan rakyat Papua untuk memperjuangkan Otsus jilid dua. Fim bersama rakyat hanya meminta penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua,” kepada suarapapua.com pada Sabtu (18/7/2020).

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

Selanjutnya, Marius Asso salah satu korban rasisme, meminta Otsus tidak diperpanjang lagi. Karena, kalau dilanjutkan artinya rakyat Papua tetap menginginkan penjajahan dari Indonesia.

“Otsus 2021 harus berakhir. Jangan lanjutkan. Kita lanjutkan sama artinya memperpanjang penjajah di atas tanah Papua di dalam NKRI. Penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua adalah solusi terbaik bagi seluruh rakyat Papua,” tegasnya.

ads

Menase Baho, salah satu korban rasisme yang didakwa kena pasal makar juga menyatakan siap yang sama, yakni menolak Otsus jilid II.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

Dia meminta semua rakyat Papua di Sorong raya untuk bersama-sama menolak Otsus jilid II. Menurutnya, rakyat Papua harus sadar dan bersatu untuk meminta referendum.

“Saatnya rakyat Papua di Sorong raya bersatu. Mari kita tolak Otsus jilid II dan meminta referendum. Sadar dan bersatu untuk pembebasan bangsa Papua dari penjajahan NKRI,”  tega Menase.

Selain itu, Klarce Fees aktivis KNPB di Sorong menyatakan pihaknya bersama rakyat Papua dan Sorong raya secara khusus menolak Otsus jilid II dan meminta referendum bagi rakyat Papua.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

Dia bilang, Otsus tidak pernah dirasakan manfaatnya, tetapi justru menciptakan masalah-masalah baru.

“Saya perempuan Papua. Kami KNPB Sorong raya bersama rakyat Papua di wilayah Sorong raya menolak Otsus jilid dua. Saya mewakili perempuan Papua dan mengatakan Otsus gagal karena telah menciptakan banyak ketidakadilan bagi rakyat Papua,” pungkas Klarce.

 

Pewarta: Maria Baru

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBupati Maybrat Diminta Ganti Kepala Distrik Mare
Artikel berikutnya18 Juli: 2529 Positif Corona, 1223 Sembuh dan 27 Meninggal