Setelah Bebas, Delapan Pejuang Anti Rasis Gelar Syukuran Bersama

0
115

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Delapan Pejuang Anti rasisme di Kota Sorong telah melakukan ibadah dan syukuran setelah bebas dari penjara usai menjalani hukuman.  

Natalis Yewen, Ketua Solidaritas Forum Peduli Keadilan bagi Monyet menghaturkan terimakasih kepada semua elemen gerakan yang telah terlibat mengawal proses persidangan  bagi para pejuang anti rasis di Kota Sorong, yaitu Petrus Kareth, Yosep Syufi, Riyanto Ruru, Menase Baho, Marius Asso, Septinus Malaseme, Hermina Elopere, dan Opianus Meage,

“Delapan orang yang telah ditahan dan sekarang bebas berkumpul bersama. Mereka adalah pejuang karena mereka berjuang martabat rakyat Papua yang telah dihina dengan ujaran kata Monyet,” jelasnya kepada suarapapua.com pada Sabtu (18/7/2020) di Kota Sorong.

Baca Juga:  Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Lakukan Sidak ke Sejumlah SPBU Sorong

Dia mengungkapkan saat ini, masih ada  11 tahanan politik di Sorong, tiga orang di Sorsel dan tiga orang di Manokwari terkait kasus Maybrat dan 23 orang di Fakfak.

“Mari sama-sama mengawal prosesnya dan minta untuk semua tahanan dibebaskan tanpa syarat,” ajak Natalis kepada rakyat Papua.

ads

Natalis juga, meminta kepada semua elemen gerakan, mahasiswa, pemuda, dan masyarakat untuk bersatu untuk melawan segala bentuk penindasan yang telah terjadi di Papua.

Baca Juga:  Berlangsung Mulus Tanpa Masalah, KPU Maybrat Diapresiasi

“Saya minta semua elemen rakyat Papua untuk tetap dan terus mengawal setiap persoalan yang terjadi terhadap para pejuang pembebasan di tanah Papua yang selalu ditangkap dan ditahan agar dibebaskan,” ujarnya.

Sementara itu, Yosep Syufi, salah satu pejuang anti rasisme  meminta seluruh rakyat Papua dan terlebih khusus anak muda papua sebagai ujung tombak perubahan.

Baca Juga:  Gangguan Teknis Berulang Kali, KPU Tambrauw Komitmen Pleno Selesai Tepat Waktu

Dia meminta untuk semua anak muda sadar, bersatu, bangkit dan melawan semua ketidak adilan yang sedang terjadi di tanah Papua. Ia meminta anak muda papua jangan takut bersuara tentang kebenaran di tanah Papua.

“Saya minta semua rakyat dan khusus anak muda untuk sadar, bersatu, bangkit, dan melawan system Negara yang telah bertahun-tahun menindas rakyat Papua. Anak muda jangan takut bersuara dan melawan. Kita sebagai anak muda jangan takut bersuara tentang kebenaran,” pungkasnya.

Pewarta: Maria Baru

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaOtonomi Khusus untuk Papua Sudah Gagal Total
Artikel berikutnyaJames Marape Tekankan Komitmen Pertahankan Tambang Porgera untuk Keuntungan Rakyatnya