JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa dan Pelajar asal wilayah adat Meepago Nabire, Timika, Paniai, Dogiyai, Deiyai dan Intan Jaya yang terakomodir dalam Solidaritas Mahasiswa Meepago (SMM) meminta Referendum dan dengan tegas menolak Otonomi Khusus kedua (Otsus II).
Hal itu disampaikan Koordinator lapangan (Korlap) umum, Gerson Pigai setelah melakukan pembacaan sikap di lapangan sepak bola Zakeus Padan Bulan Abepura, Selasa (21/7/2020) di hadapan awak media.
“Tujuan jumpa pers ini tidak lain tapi kami hadir untuk dengan tegas tolak Otsus Jilid II itu. Dan minta agar elemen-elemen tertentu untuk tidak lakukan pembahasan, atau pun kegiatan yang bermuara pada pembahasan Otsus itu,” ujarnya.
Ia juga meminta untuk meninjau UU Otsus No. 21 Tahun 2001 pasal 77 yang menjelaskan dengan jelas bahwa untuk lanjutkan Otsus atau tidak kembali ke rakyat papua.
“Jadi sekarang itu semua elemen stop adakan kegiatan dengan maksud-maksud terselubung. Karena sekarang kedaulatan ada ditangan rakyat jadi dengar apa yang mereka mau. Rakyat minta diperpanjang Otsus atau Referendum?,” tegasnya.
Senada dengan itu, Yance Pakage mewakili ketua-ketua ikatan dan forum yang ada di Meepago meminta agar semua elemen yang hari ini bicara Otsus itu berhenti.
“Otsus itu ada karena Papua merdeka. Jika tidak paham dengan lahirnya Otsus lebih baik berhenti bicara Otsus dan biarkan rakyat yang menentukan masa depannya.”
“Kami minta rakyat yang menentukan, apakah rakyat sejahtera dengan adanya Otsus atau tidak. Atau mungkin puas dengan semua pembangunan seperti hotel-hotel yang ada, jembatan, jalan trans Papua atau gedung-gedung itu megah di Papua, atau mereka minta apa,” imbuhnya.
Kemudian, Yulius Takimai perwakilan dari mahasiswa menyarankan untuk melihat kembali pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe didepan seluruh rakyat Papua antis rasis pada Agustus 2019 lalu.
“Waktu itu sudah jelas Lukas Enembe yang didampingi langsung ketua MRP dan DPRP sudah nyatakan sikap untuk kembalikan otsus, maka stop ko DPRP kah, MRP kah siapun itu stop mengatasnamakan dan bicara Otus Jilid II.”
“Sudah jelas lanjut atau tidak Otsus itu hak ada di tangan rakyat Papua. Kami juga harap agar MRP stop dengan bisnisnya dan juga Pansus DPRP yang sedang bergerak dengan setingan pihak ketiga itu,” pungkasnya.
Pewarta : Yanuarius Weya
Editor : Arnold Belau