Perdana Menteri Menegaskan Vanuatu Tidak Akan Menyimpang Dari Perjuangan Papua Barat

0
1660
Ketua VWPUAC, Pastor Alan Nafuki (keempat dari kiri) dan anggota berpose dengan Perdana Menteri di pintu masuk ke Kantor PM. (Ist)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman, menegaskan bahwa pihaknya tidak perna menerima undangan dari Pemerintah Indonesia untuk melakukan kunjungan ke Papua Barat, Rabu (22/7/2020).

Hal itu ditegaskan Bob Loughman dalam kunjungan kehormatan bersejarah yang dilakukan Vanuatu West Papua Unification and Association Committee (VWPUAC) kepada Perdana Menteri dalam mengecek apakah pemerintah Vanuatu telah menerima undangan dari Jakarta untuk kunjungan ke Papua Barat.

Dalam pertemuan itu sebagaimana dilaporkan Daily Post Vanuatu bahwa Perdana Menteri telah meyakinkan Ketua Komite Persatuan dan Asosiasi Vanuatu Papua Barat (VWPUAC), Pastor Alan Nafuki, bahwa tuduhan itu salah karena dia tidak tahu dan juga tidak pernah menerima undangan dari Pemerintah Indonesia untuk kunjungan semacam itu.

Baca Juga:  Manasseh Sogavare Mengundurkan Diri Dari Pencalonan Perdana Menteri

Perdana Menteri mengulangi pernyataan sebelumnya yang ia tekankan kepada ketua asosiasi bahwa posisi pihaknya di pemerintah sangat jelas dan selalu sama sejak pernyataan pendiri negara Vanuatu, almarhum Pastor Walter Lini yang mengatakan Vanuatu tidak akan sepenuhnya bebas sampai masyarakat Pasifik yang tersisa, masih terjajah terutama di Papua Barat, Kanaky dan Tahiti.

Baca Juga:  Polisi Bougainville Berharap Kekerasan di Selatan Mereda

Perdana Menteri Loughman tidak berbasa-basi ketika dia menegaskan bahwa tidak ada yang dapat mengubah pendirian negaranya di Papua Barat, karena semua pendahulu di Pemerintah Vanuatu termasuk pemerintahnya saat ini, memiliki mandat untuk berbicara bagi mereka yang tidak bersuara untuk membantu mereka mencapai tujuan Tuhan yang diberikan hak penuh kepada diri mereka sendiri – terutama penentuan nasib sendiri dan kebebasan.

ads

VWPUAC mengunjungi Perdana Menteri untuk mencari tahu dan verifikasi dari Perdana Menteri setelah Pastor Nafuki didekati oleh dua orang Vanuatu yang mengklaim bahwa ia telah diundang oleh Jakarta dan namanya ada dalam daftar undangan.

Baca Juga:  Wawancara Eksklusif Daily Post: Indonesia Tidak Pernah Menjajah Papua Barat!

“Saya meminta salah satu dari mereka untuk menunjukkan kepada saya undangan dengan nama saya di atasnya,” kata Pastor Nafuki.

Vanuatu adalah satu-satunya negara di dunia yang berdiri dan berbicara untuk kebebasan rakyat Papua Barat. Bahkan telah mengesahkan RUU Wantok di parlemen dalam mendukung kebebasan rakyat Papua Barat.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaAll Papuans Reject the Papua Special Autonomy Volume II
Artikel berikutnyaAngka Positif Corona Meningkat, Pemerintah Bakal Lockdown Kampung dan Kelurahan