Andy Ayamiseba, Akvokat Kemerdekaan Papua Barat
PAPUA BARAT – VANUATU, 1947–2020
Andy bertumbuh dan dewasa di tanah Papua yang indah akan alamnya, tetapi menyaksikan banyak konflik dan kesedihan. “Hati saya hancur melihat teman-teman Papua Barat dipindahkan dari tanah mereka dan menjadi korban kebrutalan Indonesia,” kata Andy waktu itu.
Dia berpikir dan berkomitment untuk keadilan di tanah Papua, “Tidak ada yang bisa bertahan dengan pelecehan, diskriminasi dan kebencian yang terjadi,”
Andy menyadari bahwa kurikulum sekolahnya menghindari topik-topik tentang hak asasi manusia dan keanekaragaman budaya. Ketidaksetaraan diabaikan oleh budaya kolonial yang dominan dan sistem politik.
Andy mengubah visinya untuk keadilan dengan musik. Bandnya, The Black Brothers , menyanyikan lagu-lagu populer tentang pengalaman Melanesia di Papua Barat.
“Kami bernyanyi tentang hak-hak adat dan ketidakadilan di wilayah Papua Barat,” katanya.
“Kami bernyanyi untuk memberi tahu Indonesia bahwa kami tidak akan membiarkan mereka menguasai tanah kami.”
Papua Merdeka (Bebaskan rakyat, bebaskan tanah!) Segera menjadi seruan untuk kedaulatan Papua Barat. Namun ketika mengucapkan kata-kata ini, hukumannya adalah senjata di siap dibidik di kepada.
Meskipun menduduki puncak tangga lagu musik Indonesia, The Black Brothers menjadi musuh Pemerintah Indonesia. Diburu oleh pasukan keamanan Indonesia, akhirnya kru band ini terpaksa menyebar dan diasingkan.
Andy memilih Vanuatu menjadi rumahnya, sementara anggota lainnya menemukan tempat perlindungan lainnya, seperti di Belanda, Papua Nugini, dan Australia.
“Kami tidak bisa pulang. Kami akan ditangkap karena mengatakan yang sebenarnya,” ungkap Andy.
Andy terus melakukan advokasi secara global untuk kemerdekaan Papua Barat, termasuk membawa kasus itu ke PBB, hingga ia meninggal dunia pada 2020.
“Selalu menjadi dirimu sendiri!” tuturnya. “Anak-anak Vanuatu memiliki identitas, budaya, dan tradisi mereka. Tumbuh menjadi pejuang Melanesia untuk budaya, perdamaian, cinta dan kebebasan. ”
Kutipan
“Selalu ingat bahwa kamu adalah orang Melanesia.
Papua Merdeka!”
Andy Ayamiseba
Kisah-kisah ini dari Buku Anak-Anak Vanuatu “Taf Tumas! Perjalanan yang Berbeda, Sekali Orang. ”
Penulis: Georgilla Worwor
Artis: Andrew Bunyan
Sumber: Daily Post Vanuatu