Debei Diterjang Banjir, BPBD Deiyai Turunkan Bama

0
1195

WAKEITEI, SUARAPAPUA.com — Dua kampung di Debei, distrik Tigi Barat, kabupaten Deiyai, Papua, diterjang banjir hingga puluhan kebun milik warga masyarakat setempat terendam air.

Puluhan keluarga di Kampung Maatadi dan Kampung Demago yang terdampak banjir mendapat perhatian dari pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Deiyai.

Bantuan tanggap darurat berupa bahan makanan (Bama) diserahkan langsung Beatus Waine, sekretaris BPBD Deiyai, Jumat (7/8/2020) di kampung Digibagata, Debei.

Beatus Waine didampingi sejumlah stafnya saat tatap muka dengan warga setempat menjelaskan perhatian pemerintah daerah bagi korban bencana alam ini setelah mendapat laporan kejadian banjir yang melanda dua kampung di wilayah Debei sejak 9 Juli 2020 lalu.

“Begitu terima laporan, kami turun lihat di lokasi banjir dan memang benar. Kami sudah mendata semuanya. Jadi, sekarang baru kami antar bantuan ini untuk warga korban banjir,” katanya di hadapan warga Debei.

ads

BPBD Deiyai menurutnya menyalurkan bantuan dari pemerintah daerah untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana alam di dua kampung.

Baca Juga:  Tak Patuhi Aturan, 38 Anggota PPD di Intan Jaya Diberhentikan Sementara

“Bencana alam tidak bisa diprediksi sebelumnya. Jadi, dengan data lapangan, ada bantuan pemerintah daerah walaupun tidak banyak, kami harap bisa mencukupi kebutuhan keluarga yang terdampak banjir,” tuturnya.

Adapun bantuan yang diserahkan, beras 250 karung, gula pasir 600 bungkus, mie 70 karton, garam dapur 90 pak, minyak goreng 200 botol, vetsin 90 pak, kopi bubuk 12 karton, dan 12 karton teh sari wangi.

“Bantuan sudah diterima oleh 70 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Demago dan 10 KK di Kampung Maatadi,” imbuh Waine.

Dari penjelasan kepala suku di Debei, diketahui kebun milik puluhan keluarga di dua kampung itu dihantam banjir pasca diguyur hujan lebat sejak dua bulan silam. Akibatnya mereka saat ini kehilangan bahan makanan yang sesungguhnya sudah siap dipanen.

“Terjadi (banjir) dari awal bulan lalu dan sampai sekarang karena setiap hari hujan terus. Kali Debei meluap, sapu rata kebun-kebun, tanaman semua hancur, dan pagar juga rubuh,” jelasnya sembari menunjuk arah lokasi banjir.

Kebun-kebun milik warga setempat yang ada di pinggir kali Debei terendam air. (Dok. BPBD Deiyai)

Warga usai menerima bantuan menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Deiyai yang memberi perhatian buat korban banjir di dua kampung. Juga kepada BPBD yang menyerahkan langsung dari lokasi bencana alam.

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai

“Terima kasih banyak, Tuhan memberkati kepala daerah bersama seluruh jajaran di kabupaten Deiyai,” kata salah satu kepala keluarga usai menerima bantuan bama.

Ucapan terima kasih atas bantuan Pemkab melalui BPBD Deiyai juga disampaikan Ben Pigome, salah satu tokoh masyarakat Debei.

Sebelum itu, Pemkab Deiyai juga menyalurkan bantuan bagi korban banjir di kampung Kali Putih dan kampung Mudetadi, distrik Bouwobado.

Bantuan diserahkan Bupati Ateng Edowai didampingi Ketua DPRD Petrus Badokapa dan sejumlah pejabat daerah.

Awalnya, Naftali Magai, anggota DPRD Deiyai dari distrik Bouwobado, melaporkan adanya kejadian banjir yang melanda dua kampung di KM 12 Jalan Trans Timika-Deiyai itu.

Rumah-rumah warga, menurut dia, terhanyut banjir. Beberapa bagian Jalan Trans juga hancur.

Naftali kemudian mengajak warga setempat membuka lokasi perkampungan baru. Katanya, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan fatal di kemudian hari.

Baca Juga:  Heboh! Banyak Bangkai Babi di Mimika Dibuang ke Aliran Sungai

Selain banjir, hujan lebat berkepanjangan lantaran curah hujan dengan intensitas tinggi di kawasan pedalaman Meepago belakangan ini berpotensi terjadi longsor. Juga meluapnya air kali maupun tiga danau: Tigi, Tage dan Paniai.

Pantauan suarapapua.com, sebagian pinggiran Danau Tigi bahkan sudah terendam air. Kebun-kebun milik warga setempat jadi sasaran dan berdampak gagal panen.

Luapan air danau ini juga menenggelamkan beberapa ruas jalan raya. Itu terlihat di Puuyai, kampung Widimei hingga tanjung Momaikago. Seterusnya dari Puduu hingga tanjung Ukagoo terendam air setinggi betis kaki orang dewasa.

Luapan air Danau Tigi menenggelamkan beberapa ruas jalan raya, seperti terlihat di Dedoutei, kampung Aiyatei, distrik Tigi Barat. (Dok. Domin Badii)

Lebih parah lagi dari Ukagoouda sampai Dedoutei, luapan air danau sudah setinggi satu meter.

Bencana alam juga melanda warga Kampung Pekepa, distrik Tigi Timur, kabupaten Deiyai, dua pekan lalu. Dikabarkan, belasan rumah terbenam dalam tanah longsoran. Kejadian berawal setelah diguyur hujan lebat semalam, menyebabkan longsor di beberapa titik.

“Tiga belas rumah warga hancur terbawa longsor, termasuk juga ternak babi dan ayam,” kata Derik Pinibo, tokoh intelektual muda asal kampung Pekepa.

Pewarta: Markus You

Artikel sebelumnyaSEKBER Deklarasi Tolak Otsus
Artikel berikutnyaAdriaan van der Bijl, Misionaris di Tanah Ndugama Tutup Usia