BeritaFolok Kosay Ajak Masyarakat Libarek Berkebun

Folok Kosay Ajak Masyarakat Libarek Berkebun

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pandemi Covid-19 yang mewabah dunia sangat berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup masyarakat di Papua, baik itu sektor ekonomi rakyat maupun sektor perkebunan. Bahwa masyarakat mengalami kendala ketahanan pangan lokal.

“Kondisi pandemi ini buat ketahanan pangan kami tiap keluaga semakin minim, bila kita berharap kepada pemerintah sangat tidak cukup, maka saya mengajak masyarakat untuk berkebun,” kata Folok Kosay, salah satu tokoh masyarakat distrik Libarek, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Selasa (1/9/2020).

Kata Kosay, dengan kondisi yang ada ini, pihaknya tidak bisa hanya berharap pada bantuan pemerintah. Masyarakat harus mulai berkebun di kebun-kebun yang ada.

Saat ini untuk merespon situasi ini, kata Kosay, pihaknya memulai dengan membersihkan jalan penghubung antara kampung.

Baca Juga:  Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

“Jalan dan jembatan ini penting, karena kami di distrik Libarek, khususnya kampung Wenabubaga, Punakul dan Musalfak ini saling terhubung dan selama ini kami melihat kurang adanya perhatian dari kepala-kepala kampung, sehingga kami mengajak pemuda kampung untuk membersihkan jalan yang jaraknya kurang lebih 4 km,” pungkasnya.

Hal ini dilakukan pihaknya agar potensi kampung dibidang perikanan dan perkebunan yang ada sejak lama dapat diperbaharui guna mendukung kebutuhan keberlangusungan hidup warga masyarakat.

“Setelah membersihakan jalan dengan swadaya, kami langsung membuka lahan kebun seluas 3 hektar dan kembali membersihkan kolam. Harapan kami agar dengan hal ini dapat memberikan pesan positif kepada pemuda kampung agar dapat kembali ke kebun,” terangnya.

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

Namun beliau sebagai Tokoh Intelektual berharap Pemerintah Kabupaten dapat melihat apa yang sudah dikerjakan, sebab dalam melakuksan semua kegiatan ini dilakukan dengan swadaya tanpa ada bantuan dari pihak manapun.

Oleh sebab itu ia berharap kepada pemerintah Kabupaten Jayawijaya, “dapat melihat ini, karena di sepanjang jalan ada tiga jembatan yang harus diperbaiki, karena sudah tidak layak. Kami berharap juga agar jalan ini dapat ditingkatkan dan dilakukan pengaspalan, sehingga pengunjung yang ingin mancing ataupun belanja hasil pertanian kami dapat dilakukan langsung di kampung setempat,” jelasnya.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

Selain itu ia berharap agar pemerintah dapat membantu alat kerja dan bahan makananan yang bisa mendukung program kampung.

Yance Surabut, salah satu pemuda asal kampung Punakul berharap agar ajakan tersebut dapat didukung oleh semua pihak, supaya masyarakat sekitar kampung dapat memanfaatkan lahan mereka untuk bercocok tanam dan memulai usaha secara mandiri, baik di pertanian, perikanan dan peternakan.

“Ini peluang yang bagus, tinggal masyarakat memanfaatkan hal tersebut di bantu dengan dana modal usaha oleh para kepala desa, maupun pemerintah kabupaten, terutama sektor usaha yang potensial yang ada di distrik Libarek ini,” tukasnya.

 

Pewarta: Agus Pabika

Editor: Elisa Sekenyap 

Terkini

Populer Minggu Ini:

DKPP Periksa Dua Komisioner KPU Yahukimo Atas Dugaan Pelanggaran KEPP

0
“Aksi ini untuk mendukung sidang DKPP atas pengaduan Gerats Nepsan selaku peserta seleksi anggota KPU Yahukimo yang haknya dirugikan oleh Timsel pada tahun 2023. Dari semua tahapan pemilihan komisioner KPU hingga kinerjanya kami menilai tidak netral, sehingga kami yang peduli dengan demokrasi melakukan aksi di sini. Kami berharap ada putusan yang adil agar Pilkada besok diselenggarakan oleh komisioner yang netral,” kata Senat Worone Busub, koordinator lapangan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.