P3W GKI-TP Salurkan Bantuan Bama Bagi Pengungsi Nduga di Muliama

0
1197
Desi Bades dari P3W ketika menyerahkan bantuan kepada salah satu hamba Tuhan pengungsi Nduga di Muliama. (Wenius Gwijangge untuk SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pusat Pembinaan Pengembangan Wanita (P3W) GKI di Tanah Papua gelar kunjungan, sekaligus memberikan bantuan Bahan Makanan (Bama) dan kebutuhan mandi lainnya bagi pengungsi Nduga di Sekom, distrik Muliama Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (12/10/2020).

Bantuan-bantuan tersebut berupa beras 50kg sebanyak 3 sak, gula satu karung, sikat gigi dan odol, sabun mandi serta maskes.

Desi Bades, perwakilan dari P3W Wamena usai menyerahkan banruan itu mengucapsyukur kepada Tuhan Yesus yang mengijinkan pihaknya bisa tiba dan bertemua dengan bapak ibu dan anak-anak sekalian di sini (Sekom Muliama).

“Kami sangat mengucap syukur atas kehadiran kami di tempat pengungsian ini, walaupun situasi Corona dan sebagainya, tetapi semua itu merupakan rencana Tuhan sehingga kita bisa hadir dan bertemu di sini,” kata Desi Bades.

Baca Juga:  Pj Bupati Lanny Jaya Dituntut Kembalikan Tendien Wenda ke Jabatan Definitif

Raga Kogoya, koordinator pengungsi mengakui besyukur kepada P3W GKI di Tanah Papua yang telah datang mengunjungi pengungsi di tempat ini dan memberikan bantuan.

ads

“Kami pikir semua keluarga [yang] berhati sosial [tentang] kemanusiaan  terhadap kami pengungsi Nduga [sudah] tdk ada sama sekali, namun hari ini kami bersyukur atas kunjungan P3W GKI di Tanah Papua yang berhati sosial kemanusiaan,” ucap Raga.

Ia lalui menegaskan kepada Negara Indonesia bahwa jangan sekali-kali menganggap bahwa pengungsi Nduga yang telah mengungsi sejak 2018 telah tiada.

Baca Juga:  KPK Menang Kasasi MA, Bupati Mimika Divonis 2 Tahun Penjara

“Kami masih ada dalam pengungsian di mana-mana,” tukas Raga yang konsisten mengawal para pengungsi Nduga di wilayah Kabupaten Jayawijaya.

Raga Kogoya termasuk salah anggota tim relawan kemanusiaan pengunsgi Nduga di Wamena sejak masyarakat Nduga melakukan pengungsian dari Nduga, kampung halaman mereka akibat konflik bersenjata natara TNI dan TPNPB OPM di Nduga.

Tim relawan kemanusiaan Nduga di Wamena sendiri tidak eksis lantaran tekanan oleh aparat dan Negara yang berlebihan, sehingga telah membubarkan diri masing-masing.

Pengungsi yang mengungsi dari Nduga sejak konflik pecah 2018 sebanyak 2.000 orang hingga 5.000 orang, baik yang mengungsi ke Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya dan Timika.

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai
Pengungsi Nduga di Muliama, Jayawijaya. (Wenius Gwijange untuk SP)

Sebelumnya, pada 17 September 2020, pengungsi Nduga di Muliama, Kabupaten Jayawijaya gelar acara pengucapan syukur satu tahun (17 September 2019 – 17 September 2020), sejak mengungsi dari tanah Ndugama dan diterima di distrik Muliama, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Acara pengucapan syukur itu dilakukan dengan memasang papan nama ‘Pengungsi Nduga’ di Muliama, Kabupaten Jayawijaya. Sekaligus mempersembahkan persembahan berupa hasil bumi local kepada Tuhan atas perlindunganNya selama setahun di distrik Muliama.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaMasyarakat Jayawijaya dan FMJ-PTP Tolak Rencana Pembangunan Korem di Atas Tanah Adat
Artikel berikutnyaBupati Dogiyai Setujui Tuntutan IPMADO Nabire Bangun Asrama