BeritaWarga Klawasi Rindukan Jalan Kuburan Umum Rufei Diaspal

Warga Klawasi Rindukan Jalan Kuburan Umum Rufei Diaspal

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Warga RT 03/RW 06 kelurahan Klawasi, distrik Sorong Barat, merindukan perhatian pemerintah kota (Pemkot) Sorong untuk segera memperbaiki jalan raya kuburan umum Rufei Sorong. Ini karena sebagian badan jalan sudah rusak hingga akses transportasi umum terganggu.

Yosep Kinho, ketua RT 03 Klawasi, menjelaskan, ruas jalan kuburan umum Rufei perlu diaspal karena di beberapa bagian jalan terdapat banyak lubang yang menghambat arus lalu lintas.

Baca Juga:  Delli Mart Berkomitmen Sediakan Barang Fresh dan Ada Ruang untuk UMKM di Sorong

“Jalan dari kuburan Islam-Kristen sampai di RT 03/RW 06 sudah rusak. Banyak lubang di sepanjang jalan. Kami minta Pemkot Sorong, jalan yang rusak ini harus diaspal. Bukan hanya warga di sini saja, jalan ini biasa digunakan juga oleh orang dari luar,” kata Yosep kepada suarapapua.com, Selasa (19/1/2021) lalu.

Kerinduan sama diungkapkan Roy Yesnath, anak muda di Kota Sorong.

Baca Juga:  Inilah 27 Nama Calon DPR PBD Yang Lolos Verifikasi Administrasi

Roy berharap pemerintah melalui instansi teknis segera perbaiki jalan tersebut.

“Banyak lubang di badan jalan. Sudah lama dicor itu rusak. Orang pakai motor lewat di jalan itu kurang nyaman. Mobil juga sama. Jalan ini sering digunakan orang banyak, bukan warga sini saja. Pemkot harus perbaiki jalan yang rusak di pinggiran kota, tidak hanya dalam kota saja,” tuturnya.

Baca Juga:  Satu Calon DPRP PBD Dapeng Tambrauw Diduga “Lompat Jendela”

Jikapun ada perhatian pemerintah daerah terhadap kerusakan jalan raya, ia menilai selama ini lebih banyak yang di dalam kota.

“Jalan rusak di pinggiran kota tidak diperbaiki. Tunggu sampai kapan? Semua orang punya hak yang sama untuk menggunakan akses jalan yang nyaman,” ujar Roy.

Pewarta: Maria Baru
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Masyarakat di Distrik Kwesefo Butuh Puskesmas, Frengky Baru: Pemkab Tambrauw Harus...

0
“Masyarakat di sana sudah siapkan lahan. Mereka membutuhkan pelayanan kesehatan. Belasan tahun mereka hidup tanpa pelayanan kesehatan. Obat, mantri, suster, apalgi dokter benar-benar tidak ada. Sudah belasan tahun ini. Apalagi posyandu atau puskesmas sebagai wujud pelayanan pemerintah Tambrauw terhadap masyarakat Kwesefo pun belum dibangun,” tutur Frengky Baru saat dihubungi Suara Papua melalui WhatsApp, Kamis (16/1/2025).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.