JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa Jayawijaya meminta pembuktian dari pernyataan seorang kepala daerah yang konon telah mempercayakan 99% proyek di kabupaten Jayawijaya dikerjakan oleh kontraktor asli Papua.
Albert Kalolik, ketua Himpunan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (HMPJ) kota studi Jayapura, Rabu (7/4/2021) kemarin, mengatakan, statement bupati Jayawijaya sebagaimana diwartakan media massa beberapa waktu lalu bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan.
“Bupati Jhon Banua pernah katakan bahwa 99 persen proyek dikerjakan oleh anak asli daerah. Realitanya saat ini tidak benar. Tidak bisa dibuktikan dengan data. Jadi, kami mahasiswa katakan, bupati sudah melakukan pembohongan publik di media. Kalau memang benar semua proyek ditangani oleh putra daerah, tolong segera lampirkan data-data nama pemegang proyek,” tuturnya.
Mahasiswa juga mendesak bupati segera mempertanggungjawabkan klaimnya. Jika itu tak bisa dibuktikan, kata Albert, bupati dianggap beropini untuk menggalang simpati masyarakat Jayawijaya di Wamena.
Hengky Hilapok, pengurus HMPJ di bidang pendidikan dan penalaran, menambahkan pernyataan tersebut tak sesuai fakta di kabupaten Jayawijaya. Ia menilai tak ada perubahan yang signifikan dilakukan oleh bupati periode sekarang.
“Jalan dalam kota saja rusak parah dari tahun ke tahun tidak ada perbaikan. Lampu jalan rusak banyak. Banyak sampah tertumpuk di pasar-pasar. Tidak ada pembangunan pasar yang layak untuk mama-mama baik di pasar baru Jibama, pasar Missi Wouma. Ini bukti tidak ada proyek yang dikerjakan di Jayawijaya,” bebernya.
Hilapok mengungkapkan, tak semua pengusaha asli Wamena punya PT atau CV di bidang kontraktor. Adapun itu bisa dihitung dengan jari. Oleh karenanya, pernyataan 99% proyek dikerjakan putra daerah sebagaimana diklaim bupati itu apakah benar?.
“Harus bisa dibuktikan dengan data nama-nama siapa yang pegang proyek? Apakah memang benar putra daerah atau mereka yang mengatasnamakan putra daerah? Itu harus diklarifikasi,” ujarnya mempertanyakan.
Sebelumnya, sejumlah kontraktor putra asli Wamena bertemu dengan kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) kabupaten Jayawijaya di Wamena, Rabu (31/3/2021) pekan lalu.
Dalam pertemuan itu mereka melihat langsung data nama-nama penerima proyek yang katanya dikerjakan oleh 99% putra asli sesuai statement bupati Jayawijaya di media beberapa waktu lalu. Ternyata, data tersebut belum ada di pihak ULP.
Pewarta: Agus Pabika
Editor: Markus You