TPNPB Bantah Lima Anggotanya Ditembak Mati TNI/Polri di Puncak Papua

0
2448
Lekagak Telenggen, Komandan Operasi TPNPB (kiri) bersama ajudannya. (IST - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com —- Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) membantah pernyataan Polda Papua yang menyatakan bahwa sebanyak lima anggota TPNPB telah ditembak mati pasukan gabungan TNI dan Polri dalam penyerangan yang dilakukan di Mayuberi dan Gome, distrik Ilaga Utara, kabupaten Punca, Papua.

Pernyataan bantahan terhadap pernyataan Polda Papua ini disampaikan Sebby Sambo, Juru Bicara TPNPB melalui siaran persnya yang diterima suarapapua.com, Rabu (28/4/2021).

Sambom menjelaskan, dia telah menerima laporan dari Komandan Operasi Umum TPNPB, Lekagak Telenggen dari Ilaga. Dalam laporannya yang diterimanya itu, Lekagak menyatakan tidak ada satu pun anggota TPNB yang tewas dalam kontak tembak dengan aparat gabungan TNI/Polri pada 27 April kemarin.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

“Awak media TPNPB telah koordinasi di lapangan dan pengecekan pasukan TPNPB medan perang di Gome dan Mayuberi. Lekagak menyatakan tidak ada korban di pihak TPNPB dalam kontak tembak kemarin (Selasa 27 April). Kami semua ada,” ujar Sebby menirukan laporan Lekagak Telenggen kepadanya.

Sebby menegaskan, TPNPB tidak pernah menyebunyikan pasukannya yang tertembak dalam kontak tembak dengan TNI/Polri.

ads

“Kami TPNPB tidak pernah menyembunyikan pasukan kami yang korban di lapangan. Kami selalu umumkan demi menghargai mereka, karena mereka meninggal di medan perang atau pun karena sakit,” tegasnya.

Sebby justru menuding TNI dan Polri yang selalu menyembunyikan pasukan pangkat bawah yang dapat tembak di medan perang melawan TPNPB.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

“TNI/Polri yang biasanya hanya umumukan kalau ada anggota mereka yang pangkat tinggi korban. Kalau pangkat bawa mereka tidak biasa umumkan,” tudingnya.

Sebby mengatakan, TPNPB sampaikan kepada publik bahwa informasi 5 anggota telah ditembak mati oleh pasukan gabungan TNI/Polri itu tidak benar.

“Itu tidak benar dan itu merupakan pembohongan publik,” pungkasnya.

Polda Papua pada Selasa 27 April menyatakan lima anggota gerilyawan tewas dalam kontak tembak dengan pasukan gabungan TNI/Polri di kabupaten Puncak Papua.

Terbaru, pada hari ini, Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Alqudussy menyatakan sebanyak 9 orang anggota gerilyawan telah tewas ditembak aparat gabungan TNI/Polri dalam kontak tembak pada Rabu (27/4/2021) kemarin di kampung Maki, Ilaga, Puncak Papua.

Baca Juga:  Polda Papua Diminta Evaluasi Penanganan Aksi Demo di Nabire

Akibat dari kontak tembak antara TNI/Polri dan TPNPB tersebut telah menyebabkan tiga anggota Brimob jadi korban. Satu anggota tewas dan dua lainnya luka-luka.

Kontak tembak antara TNI/Polri dan TPNPB di kabupaten Puncak Papua yang sedang terjadi saat ini juga tidak terlepas dari perintah presiden kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluruh anggota gerilyawan. Pernyataan presiden Jokowi ini disampaikan saat mengumumkan Kepala BIN Daerah Papua telah tewas di Beoga pada Minggu (25/4/2021).

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaWarga 4 Kampung di Puncak Papua Dikabarkan Mengungsi Akibat Serangan Udara
Artikel berikutnyaMusrenbangda RKPD Dogiyai 2022 Hasilkan Ratusan Program