Rayakan Kepergian Allen Nafuki, GKI-TP: Beliau Peduli Masalah Hak-Hak Dasar

0
901
Pertemuan zoom meeting pimpinan geeja di Pasifik dan colega. (Elisa Sekenyap - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sejumlah pimpinan gereja dan colega di Pasifik serta keluarga dari pendeta Allen Nafuki di Vanuatu gelar acara perayaan mengenang kepergian, karya dan kerja almarhum Pendeta Allen Nafuki sejak 18 Januari 1950 hingga 13 Juni 2021.

Acara itu diprakarsai oleh Institut for Mission and Research (IMR) Pacific Theological College (PTC) Suva Fiji, melalui pertemuan virtual (zoom meeting) pada, Jumat (25/6/2021) pukul 11.00 waktu Fiji dan pukul 8.00 waktu Papua.

Acara itu diawali dengan doa, menyanyikan himne ‘they that wait upon the Lord’, kesan dari Arua Nafuki, anak laki-laki almarhum, kesan Sekretaris Umum Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Daniel Kaigere, Sekum Pacific Conference of Churches, Pdt. James Bhagwan, Pdt. Shem Tema, Sekjen Dewan Gereja-Gereja Vanuatu, Rusila Nabouniu, Pj.Direktur IMR dan diakhiri dengan satu lagu dan doa.

Dalam pertemuan itu, Pdt. Daniel Kaigere, Sekum Sinode GKI di Tanah Papua atas nama Sinode GKI dan warga jemaat GKI menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya pendeta Allen Nafuki. Pdt. Allen adalah seorang pejuang spiritual, seorang gembala dan juga seorang hamba yang selalu mempertahankan prinsip-prinsip pelayanan gereja.

Baca Juga:  Pacific Network on Globalisation Desak Indonesia Izinkan Misi HAM PBB ke West Papua

“Hal ini terbukti dalam perkumpulan gereja-gereja Pasifik (PCC), bahwa beliau selalu tampil dengan penuh konsisten untuk selalu menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan gereja dan kepentingan masyarakat secara menyeluruh,” tukas Pdt. Kaigere.

ads

Ia juga mengapresiasi dan penghargaan kepada Pdt. Allen atas apa yang telah dilakukannya, khususnya dalam tugas dan tanggungjawabnya sebagai pimpinan gereja Presbyterian di Vanuatu. Dalam mengelola segala hal yang berkaitan dengan kepentingan-kepentingan gereja di Pasifik, tetapi juga dalam kaitan dengan kepedulian terhadap masalah hak-hak dasar, masalah keadilan di tanah Papua.

“Maka pada bagian ini, atas nama masyarakat Papua menyampaikan turut berduka cita, rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tinginya kepada gereja Presbyterian di Vanuatu, yang secara langsung baik melalui persekutuan gereja-gereja Pasifik, tetapi juga dalam kemitraan bersama GKI di Tanah Papua.”

Baca Juga:  Gereja Pasifik Desak MSG Keluarkan Indonesia Jika Tidak Memfasilitasi Komisi HAM PBB Ke Papua

“Kepada istri dan anak-anak, saudara-saudara dan handaitolan yang ditinggalkan, biarlah segala yang telah dilakukan selama ini dalam pelayanan sebagai pimpinan gereja, sebagai gembala akan menjadi motivasi bagi kita sekalian, khususnya kami di Sinode GKI di Tanah Papua, tetapi juga seluruh gereja-gereja di Pasifik.”

“Kami juga patut menyampaikan penghargaan kepada pimpinan beserta anggota gereja Presbyterian di Vanuatu, untuk jaringan kerja sama selama ini yang telah dibangun Pdt. Allen Nafuki. Terima kasih juga kepada dewan gereja Pasifik untuk kerjasamanya. Biarlah semua yang kita kerjakan membawa hormat dan kemuliaan bagi nama Kristus kepala gereja.”

Sebelumnya, sebagai bentuk duka, pada 15 Juni 2021, Sinode GKI-TP mengirimkan surat duka ke Dewan Gereja-Gereja Vanuatu (VCC) di Vanuatu dan Dewan Gereja-Gereja Pasifik (PCC) di Suva Fiji.

Pendeta James Baghwan, Sekretaris Umum Pacific Conference of Churches (PCC) dalam perayaan itu mengakui, bahwa setiap pertemuan regional dan di level lainnya dia (Pdt. Allen) tetap berdiri untuk keadilan dan perdamaian. Beliau selalu bicara soal isu West Papua, Kanaki, Maohi dan soal perubahan iklim di wilayah Pasifik.

Baca Juga:  Dua Hari GCC, PM Rabuka: Jadilah Pemimpin Adat Bagi Semua Warga Fiji

“Warisan yang dia tinggalkan pada kami tidak hanya pergerakan dalam gereja,tetapi lebih dari itu adalah bagaimana menjadi satu sebagai keluarga Tuhan. Komitmennya yang ia kerjakan untuk Vanuatu dan gereja di Pasifik adalah sebuah pelajaran bagi kita,” tukas pastor.

Pendeta Shem Tema, Sekjen Dewan Gereja-Gereja Vanuatu (VCC) mengakui bahwa pendeta Allen semasa hidupnya menganggap rakyat Pasifik adalah keluarga, dan anak-anaknya. Bekerja dengan dia sangat mengesankan dan dia selalu berdiri untuk kedamaian dan keadilan, termasuk soal hak-hak perempuan dan anak.

“Dia bicara seperti ini dalam setiap level pertemuan di Pasifik. Dia habiskan waktunya hanya untuk injil, kedamaian dan keadilan. Dengan semua karakternya, kami pihak gereja, masyarakat dan nagara Vanuatu akan selalu merindukannya,” tukas Pdt. Tema.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaBawaslu Nabire Beri Dua Rekomendasi Usai Penetapan DPT PSU
Artikel berikutnyaFiji dan Indonesia Bahas Kerja Sama Penjaga Perdamaian