Kaum Muda Bentuk Gerakan Sosial Cinta Lingkungan di Dogiyai

0
1461

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa-mahasiswi serta pelajar asal Kabupaten Dogiyai yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa Lembah Hijau Kamuu (FK-PMLHK) Kabupaten Dogiyai mengelar aksi “Peduli Lingkungan Hidup” di pusat Kota Kabupaten Dogiyai di Moanemani, Senin (5/7/2021).

Kegiatan aksi peduli lingkungan ini diawali dengan penanaman sejumlah pohon cemara serta pembersihan lingkungan, mengangkat sampah yang bertebaran di sekitar Kota Moanemani.

Koordinator Kegiatan Lingkungan Hidup FK PMLHK, Fransiskus Yobee, mengatakan kegiatan tersebut mengawali apa yang disepakati forum di Kabupaten Dogiyai.

“Tadi pembukaan itu kita hanya tanam pohon cemara dan angkat sampah-sampah di sekitar Moanemani,” katanya.

Baca Juga:  Lima Bank Besar di Indonesia Turut Mendanai Kerusakan Hutan Hingga Pelanggaran HAM

Kegiatan tersebut, kata Frans, dihadiri juga oleh tokoh Pemuda, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat setempat.

ads

Sementara itu, Agustinus Tebai, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Dogiyai menambahkan sampah menjadi salah satu persoalan di wilayah kabupaten yang dibentuk sejak 13 tahun lalu tersebut.

“Memang benar, tadi saya yang buka di Aula Koteka Moge di Moanemani. Dengan Tema kegiatan, pencanangan Penghijauan di Kabupaten Dogiyai oleh Mahasiswa yang selama ini kuliah di Jayapura,”  kata Tebai melalui pesan singkatnya kepada media ini.

Baca Juga:  Bangun RS Tak Harus Korbankan Warga Sekitar Sakit Akibat Banjir dan Kehilangan Tempat Tinggal

Agus menjelaskan, jumlah penduduk kian meningkat, jumlah pedagang bertambah dan kawasan pemukiman terlihat kumuh, serta sampah bertebaran di sekitar pusat kota Dogiyai.

Dia membeberkan, sejumlah kali (sungai) setempat menjadi sasaran pembuangan sampah plastik, kaleng dan botol-botol. Tidak ada aksi pendaur ulang, atau pembuangan sampah secara teratur di kabupaten berjulukan lembah hijau dengan ciri khas tanah subur tersebut.

“Akibatnya, hampir setiap pintu air (di muara sungai) pembuangan mengalami penyumbatan.  Kebun-kebun dan rumah warga di wilayah Distrik Kamuu Selatan sering mengalami musibah banjir akibat luapan air,” katanya.

Baca Juga:  Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

Ia menambahkan, peningkatan jumlah penduduk pasca kabupaten baru terbentuk, juga meningkatkan jumlah permintahan (kabutuhan) kayu bangunan. Hampir setiap gunung dan bukit mengalami pengurangan populasi pohon dan sejenisnya. Kabupaten Dogiyai bakal gundul beberapa puluh tahun ke depan.

“Saya apresiasi adik – adik yang menggelar kegiatan ini sebagai bagian dari kepedulian Kabupaten Dogiyai. Dimana nanti akan menanam Pohon cemara untuk membangun Kabupaten Dogiyai. Maka itu kita harus bekerjasama, baik Pemerintah daerah, DPRD, mahasiswa dan Masyarakat,” harap anggota DPRD itu kepada masyarakat.

Pewarta: Agus Pabika

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaJenazah Budayawan Papua dan Personil Mambesak Tiba di Biak dan Dimakamkan Hari Ini
Artikel berikutnyaAgus Tebai: Upaya  Berantas Penyakit Sosial di Dogiyai sedang Jalan