Bintang Jatuh Hari Kiamat! Kebohongan dan Tangan Besi Tidak Pernah Menang!

0
1939

Oleh: Markus Haluk)*
)* Penulis adalah direktur United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Dalam Negeri

Rakyat Papua tidak Diam. Rakyat tetap konsisten tolak kendatipun bayar dengan berdarah-darah sejak tahun 2001 hingga 2021.

Anda semua terus mencari alasan pembenaran diri dengan mengatakan rakyat Papua dukung Otsus. Rakyat mana yang Anda maksud, apakah kelompok milisi Merah Putih yang difasilitasi aparat berkoar-koar di media dengan klaim diri tokoh ini dan itu?

Apakah pemimpin agama, kaum berjubah yang sudah menjadi alat penguasa dan terus berkoar-koar mengaku pemimpin Gereja di Papua kemudian ketemu Menteri, Pimpinan Sipil dan Militer di Jakarta?

Apakah para elit politik yang mengaku mewakili rakyat, tetapi faktanya menyuarakan kepentingan Partai?

ads

Apakah segelintir orang yang mengaku mewakili akademisi, tetapi pikiran dangkal dan kehilangan integritas?

Apabila 12 anggota DPR RI dan DPD RI (tanpa almarhum John Mirin karena ia telah mengundurkan diri dari Pansus Otsus sejak awal) yang kami ikuti dimana-mana mengatakan mewakili Papua, tetapi fakta berkata lain.

Selama satu tahun ini Anda menyangkal ribuan rakyat Papua yang melakukan aksi protes perlawanan, menolak Otsus Papua. Kalian telah menyangkal 750 ribu petisi rakyat Papua yang menyatakan tolak Otsus?

Baca Juga:  Indonesia Berpotensi Kehilangan Kedaulatan Negara Atas Papua

Mungkin selama ini kalian ikuti, melihat, tetapi saya perlu ingatkan bahwa aksi tolak Otsus Jilid 2 telah terjadi di Papua dan luar Papua. Mahasiswa dan rakyat berhadapan dengan senjata dan terali besi.

Selama ini beberapa kampus khusus Uncen dan beberapa mahasiswa turun aksi tolak Otsus kendatipun dibungkam dan terus dibungkam.

Hari ini, 14 Juli 2021, mahasiswa dari BEM Uncen bersama kampus lain turun aksi, tetapi lagi-lagi dibungkam dengan keji dan berdarah-darah.

Jakarta melalui aparatnya di Papua telah berhasil bungkam Anak Kandung Otsus yakni Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk menyelenggarakan Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Kami telah mendengar model pertemuan elit dari hotel ke hotel di Papua, Jakarta antar departemen. Ujung-ujungnya saling deal untuk kepentingan elit.

Otsus Papua 2001 Jalan Moderasi

Ingatlah bahwa Otsus 2001 jalan moderasi Papua Merdeka dan NKRI Harga Mati. Waktu itu Jakarta melalui elit akademisi Uncen, Gereja, birokrasi baku tipu rame. Pak Morin, Numberi, Suebu, Wospakrik, Kafiar, Mandowen, Erari, Sumule, Solossa, Menufandu Cs bilang Otsus 2001 adalah jalan dan jembatan emas ke pulau impian. Apakah sudah sampai kah? Dimana rimba mereka kini? Sayang hari ini sebagian dari mereka pulang dengan penyesalan menghadap Sang Khalik.

Baca Juga:  Musnahnya Pemilik Negeri Dari Kedatangan Bangsa Asing

Otsus Jilid 2, 2021 jalan moderasi? Kalian bilang kami kawal aspirasi rakyat Papua. Aspirasi rakyat Papua yang mana yang kalian kawal? Bukankah yang kalian kawal adalah aspirasi dan titipan Partai Politik, kepentingan TNI/Polri, kepentingan para investor, elit politik, elit birokrasi yang telah lama mengkaplingkan kekayaan alam Papua ini. Jangan sekali-kali memutar-balikan fakta.

Camkanlah Anda Tidak akan Membunuh Papua

Rakyat Papua amat pahami intensi jahatmu. Tetapi yang perlu dicamkan oleh Tim Otsus Papua dari DPR RI, Tim Pansus Otsus, 550 anggota DPR RI, ibu Puan, pak Jokowi, Tito, Mahfud MD, pak Luhut, Paul Waterpauw, Kepala BIN ketahui adalah Otsus Jilid 2 Papua 2021, tidak akan membunuh bangsa Papua.

Otsus Jilid 2, 2021 juga tidak akan membunuh dan membinasakan manusia Papua. Apapun niat jahatmu dengan Otsus 2021, tidak akan pernah membunuh perjuangan rakyat untuk menentukan nasib mereka sendiri bagi kemerdekaan dan kedaulatan politik.

Baca Juga:  Vox Populi Vox Dei

Otsus Papua 2021 juga tidak akan meredam dukungan Melanesia, Pasifik, Afrika, dan dunia internasional bagi perjuangan West Papua.

Otsus Jilid 2 Papua juga tidak akan menurunkan dan menghilangkan kibaran Sang Bintang Fajar di West Papua, Melanesia, hingga internasional.

Proses murah, cepat meriah, dengan tangan dan mulut besi yang kolonial Indonesia buat di tengah duka cita rakyat Indonesia, dunia, dan Papua karena Covid-19, tidak akan membuahkan simpatisan dan dukungan internasional.

Mungkin Anda semua lupa bahwa pada tahun 2001, SBY sebagai Menko Polhukam dengan SP Morin (anggota DPRP RI utusan Papua) berkeringat yakinkan Pasifik, Uni Eropa, negara-negara Asia serta AS untuk yakinkan mereka supaya komunitas internasional mendukung Otsus 2001.

Tetapi sekarang dengan siapa dan dasar apa Jokowi Cs akan yakinkan Melanesia, Pasifik dan dunia internasional? Selamat tinggal Rumah Tua!

Mari bersama kita menyanyi reffrein lagu dari musisi legendaris bangsa Papua ‘Black Brothers’ ini:

“Sadarlah kau cara hidupmu, yang hanya menelan korban rakyatmu. Bintang jatuh hari kiamat. Pengadilan yang penghabisan”.

Wiwaooo…. (*)

Artikel sebelumnyaPolisi Tangkap 23 Orang Mahasiswa dan Masih Ditahan di Mapolresta Jayapura
Artikel berikutnya23 Demonstran yang Ditangkap Polisi Sudah Dibebaskan dari Polresta Jayapura