BeritaMahasiswa STK “Touye Paapaa” Deiyai Masuk Kampus Baru di Damaabagata

Mahasiswa STK “Touye Paapaa” Deiyai Masuk Kampus Baru di Damaabagata

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Mulai tahun akademik 2021/2022, Sekolah Tinggi Katolik (STK) “Touye Paapaa” Deiyai miliki gedung kampus baru setelah selama tujuh tahun “numpang” di gedung SMP YPPK St. Fransiskus Xaverius Waghete, kabupaten Deiyai.

Gedung kampus baru itu berlokasi di Damaabagata, distrik Tigi Timur, kabupaten Deiyai.

Peresmian kampus baru ditandai dengan pengguntingan pita oleh kepala distrik Tigi Timur, Lukas Doo, mewakili bupati Deiyai Ateng Edowai, Selasa (24/8/2021). Dilanjutkan pemberkatan oleh enam imam dari Dekenat Kamuu – Mapia, Tigi, dan Paniai.

Dihadiri pimpinan Keuskupan Timika, tim pastoral, ketua bersama para dosen dan staf, mahasiswa-mahasiswi, juga pemerintah daerah, peresmian dan pemberkatan disaksikan seluruh umat Katolik dari tiga dekenat serta masyarakat lainnya.

Oktovianus Pekei, ketua STK “Touye Paapaa” Deiyai, memastikan mulai tahun akademik ini seluruh aktivitas dipusatkan di Damaabagata.

“Setelah kampus baru sudah diresmikan, STK “Touye Paapaa” akan mengawali tahun akademik 2021/2022 di Damaabagata,” kata Pekei kepada suarapapua.com.

Memiliki gedung kampus sendiri sesuai keputusan Mendiknas nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi pasal 12 ayat 1. Ini dilakukan selama tujuh tahun menggunakan beberapa ruang kelas milik SMP YPPK Santo Fransiskus Xaverius Waghete.

Meski serba kekurangan, keputusan pindah ke kampus baru menurutnya sudah bulat yang ditandai dengan peresmian dan pemberkatan gedung kampus baru bertepatan dengan HUT ke-VII STK “Touye Paapaa” Deiyai.

“Langkah ini diambil untuk memanfaatkan fasilitas sendiri sekalipun fasilitas yang tersedia masih sangat terbatas,” ucapnya.

Kekurangan fasilitas tersebut, kata Pekei, tentu menjadi perhatian serius bagi pimpinan kampus bersama pengurus Yayasan Emaawaa Owaada.

“Semoga berusaha melengkapi kekurangan-kekurangan seperti perpustakaan, ruang praktik mahasiswa, aula, dan lain-lain.”

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

Tetapi berdasarkan keputusan Mendiknas nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi pasal 12 ayat 1, maka kami harus didirikan gedung baru.

Untuk itu, pihaknya berharap dukungan dari semua pihak terutama pemerintah daerah dalam membangun kampus STK sebagai sebuah perguruan tinggi swasta yang berperan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di daerah pegunungan tengah Papua.

Tiga Kegiatan Akademik dan Prodi Baru

Setelah mulai menempati gedung kampus baru, kata Pekei, dalam tahun ini ada beberapa agenda akademik yang akan dilakukan.

“Selain kegiatan perkuliahan, agenda pertama pada bulan September adalah ujian skripsi bagi 27 mahasiswa semester akhir. Setelah itu, sebulan kemudian mereka akan yudisium dan wisudanya bulan November 2021. Ini wisuda angkatan kedua,” jelas Okto.

Dengan melihat rencana kegiatan akademik yang akan diselenggarakan selama tiga bulan kedepan itu, ia berharap adanya dukungan semua pihak.

“Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak baik gereja, masyarakat, dan pemerintah daerah serta orang tua dari para mahasiswa untuk sukseskan kegiatan akademik tersebut,” pintanya.

Alumnus STFT ‘Fajar Timur’ Jayapura dan Pascasarjana Universitas Gajah Madah (UGM) ini menjelaskan, kampus yang dipimpinnya terbuka untuk semua peminat di wilayah Keuskupan Timika. Bukan hanya di Deiyai saja, tetapi semua daerah.

Menurutnya, STK “Touye Paapaa” Deiyai telah membentuk tim kerja yang bertugas menyiapkan semua persyaratan untuk membuka program studi (Prodi) baru.

“Program studi tersebut masih dalam proses pembahasan tim, sehingga belum ada keputusan tentang nama prodi baru. Tetapi tentu dalam bidang pendidikan sesuai statuta kampus. Karena itu, kami mohon dukungan pemerintah daerah dari beberapa kabupaten di wilayah pegunungan tengah Papua bagian barat ini, seperti Deiyai, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya, Nabire dan Mimika,” tutur Pekei.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Ia menambahkan, mulai tahun akademik ini seluruh aktivitas administrasi dan proses perkuliahan dilaksanakan dari kampus baru. Untuk itu, sejak Rabu (25/8/2021) seluruh barang dari kampus lama telah diangkut ke Damaabagata.

Aset Keuskupan Timika

Yohanes Barthol You, ketua Yayasan Emaawa Owaada, menjelaskan, gedung baru tersebut dibangun di atas tanah yang disiapkan oleh Keuskupan Timika.

“Lokasinya berukuran 120×120 meter. Tanah ini aset Keuskupan Timika, dan telah diserahkan kepada Yayasan Emaawa Owaada untuk bangun kampus STK,” kata You.

Kampus STK “Touye Paapaa”, menurut mantan wakil bupati Paniai ini, lahir dari umat serta ditetapkan dan didukung penuh pimpinan Gereja Katolik Keuskupan Timika.

“Kampus ini hadir atas inisiatif dan kesepakatan bersama seluruh umat Katolik. Pihak Keuskupan Timika dan kami yang lain setuju. Lokasi kampusnya di Deiyai. Bersyukur, karena ada tanah untuk bangun kampus. Kita akan berusaha perlahan untuk menggapai cita-cita bersama, melalui lembaga pendidikan ini menyiapkan anak-anak Tuhan yang berilmu, bermoral dan cakap terhadap perkembangan teknologi,” tutur John.

Pada tahap awal, kata John, dua gedung diberikan oleh pemerintah kabupaten Deiyai melalui kepala distrik Tigi Timur. Satu rumah tinggal dan satunya untuk asrama bagi mahasiswa yang berasal dari jauh seperti Intan Jaya, Mimika, dan Dogiyai.

“Untuk asrama putra dan putri yang datang dari jauh kami sudah ada gedung, dikasih oleh kepala distrik Tigi Timur,” jelasnya.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

John meyakini perguruan tinggi swasta ini masih perlu bimbingan termasuk dukungan pihak lain. Pemerintah juga perlu melirik bidang pendidikan, khususnya kampus STK ini.

Menyiapkan Pelayan Umat

Tujuan hadirnya kampus ini, kata Pastor Damianus Adii, Pr, Dekan Dekenat Tigi, tidak lain adalah hendak menjawab kebutuhan tenaga pastoral yang siap melayani umat Tuhan hingga di daerah pelosok.

Sebagai upaya menyiapkan pelayan umat, kampus membekali setiap mahasiswa STK “Touye Paapaa” yang datang dari berbagai paroki di wilayah Keuskupan Timika dengan berbagai ilmu pengetahuan. Karena itu, ia mengajak mahasiswa rajin mengikuti perkuliahan.

Dalam kotbahnya saat misa peresmian dan pemberkatan gedung baru STK “Touye Paapaa” Deiyai di Damaabagata, Pastor Adii mengatakan, selepas wisuda sudah pasti kembali di tengah umat Tuhan, sehingga kontribusi nyata sebagai bentuk pengamalan nilai-nilai dari sang Touye Paapa, Allah sebagai sumber terang dunia, tetap dijalankan dalam karya misi perutusan.

“Kami mendoakan adik-adik mahasiswa STK ini agar Tuhan senantiasa bersama dalam seluruh proses perkuliahan. Umat di setiap paroki, stase dan Kombas sedang menanti kalian.”

Keberadaan kampus STK “Touye Paapaa” sejak tujuh tahun setelah segenap umat Katolik sepakat saat Musyawarah Pastoral Mee di Paroki SOK Diyai tahun 2014, harap Adii, perlu terus didukung oleh semua pihak demi menjawab tujuan mulia di dunia ini.

Pastor Paroki Segala Orang Kudus (SOK) Diyai ini juga mendoakan ketua bersama para dosen, staf, dan pengurus yayasan, juga semua pihak serta seluruh masyarakat Papua di Meepago agar satu pikiran demi eksisnya lembaga pendidikan tinggi swasta itu.

Pewarta: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.