BeritaPolisi Mestinya Memberi Jaminan Keamanan Pelaksanaan PON

Polisi Mestinya Memberi Jaminan Keamanan Pelaksanaan PON

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Laurenzuz Kadepa, Anggota Komisi I DPRP Bidang Politik, Hukum dan HAM menyatakan, penyebutan pihak kepolisian bahwa ada pihak lain yang berencana menggagalkan perhelatan PON Papua pada 2-15 Oktober 2021 akan mengakibatkan keraguan soal kepastian keamanan dalam pelaksanaan PON ini.

“Kalau polisi menyampaikan pernyataan seperti kemarin, menuduh ada pihak yang akan menggagalkan PON, ini akan membuat publik di Papua dan peserta yang akan datang menjadi ragu mengenai keamanan,” kata Laurenzus Kadepa sebagaimana dilansir dari Jubi, Selasa (7/9/2021).

Katanya, pernyataan seperti itu, seakan mengindikasikan bahwa masalah keamanan di Papua sangat genting.

Ia mengakui, meski pada beberapa daerah di Papua terjadi gangguan keamanan belakangan ini, namun tidak berdampak pada pelaksanaan PON.

Baca Juga:  Aksi ASN Pemprov Papua, Gobai: Penempatan Jabatan Perlu Perdasi

“Saya pikir, yang mesti dilakukan bagaimana membangun opini publik bahwa Papua masih dalam kategori aman untuk pelaksanaan PON, dan aparat keamanan akan menjamin terselenggaranya PON,” ujarnya.

Laurenzus Kadepa mengatakan, mestinya polisi menyampaikan jaminan keamanan kepada publik, agar masyarakat Papua dan para kontingan, merasa aman dan nyaman untuk mengikuti PON.

“Bukan menuduh pihak tertentu akan menggagalkan PON. Apalagi ini pelaksanaan PON tinggal menghitung hari. Dari sekarang tinggal 27 hari lagi. Tugas aparat keamanan, dan pemangku kepentingan di Papua, meyakinkan publik kalau Papua aman dan kondusif jelang PON,” ucapnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kelompok bersenjata dan aksi unjuk rasa oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) diantisipasi sebagai ancaman utama saat pelaksanaan PON XX Papua.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

“Ancaman utama yang ada di Provinsi Papua adalah gangguan dari Kelompok KKB dan KKP, perlu diantisipasi juga aksi demonstrasi yang ditunggangi oleh KNPB untuk mencoba menggagalkan atau membuat rusuh pada saat pelaksanaan PON XX Papua,” kata Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Sabtu (4/9/2021), seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Menurutnya, aksi kelompok tersebut diantisipasi oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua untuk menjaga setiap kegiatan dari kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.

Sementara itu, Juru Bicara Komite Nasional Papua atau KNPB, Ones Suhuniap menyatakan KNPB tidak memiliki agenda untuk menggagalkan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua.

Baca Juga:  Manajer RANS FC Kembali Merumput, Kok Bisa?

Suhuniap mengatakan pernyataan itu tidak dapat dibenarkan, dan tidak berdasarkan realitas di Papua. Pernyataan itu juga mengesankan seakan-akan KNPB perusuh.

“Jika Polda Papua [harus] memberikan bukti, kapan dan dimana KNPB menciptakan keonaran, atau ricuh mengakibatkan korban jiwa. Polda Papua jangan main tuduh sembarangan tanpa barang bukti,” kata Suhuniap belum lama ini.

Ones Suhuniap menyatakan pernyataan polisi yang menyebut KNPB menjadi ancaman bagi pelaksanaan PON XX Papua hanya sensasi yang dibuat untuk mengkambing-hitamkan KNPB, atau disampaikan agar alokasi anggaran keamanan di Papua ditambah.

Suhuniap mengatakan KNPB tidak mempunyai agenda untuk menggagalkan pelaksanaan PON XX pada Oktober mendatang.

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.