WAMENA, SUARAPAPUA.com — Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Daerah Papua telah memfasilitasi 2.000 anak dari seluruh daerah se-provinsi Papua untuk belajar di Sekolah Alkitab yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
Perjuangan itu dikemukakan Pdt. Timotius Dawir, M.Th, ketua Majelis Daerah Papua GPdI Papua, usai memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-100 GPdI, 73 tahun GPdI Papua, dan HUT ke-50 tahun GPdI Pegunungan Tengah Papua yang dipusatkan di Gereja El’shaddai Wamena, kabupaten Jayawijaya, Kamis (30/9/2021).
Selain menyekolahkan ribuan anak, kata Pendeta Dawir, sampai sekarang GPdI Pegunungan Tengah Papua melayani 6.000 jiwa.
“GPdI terlibat membantu, mendukung, merespons, mendidik dan meningkatkan sumber daya manusia dari masyarakat asli pegunungan tengah dan sekarang di seluruh Indonesia ada kurang lebih 2.000 anak yang kami kirim dari seluruh Papua untuk belajar Alkitab baik di Malino, Tentena, Sianjur di Palembang, dan Jember. Kami selalu berdoa kepada Tuhan agar Roh Kudus terus bekerja,” tuturnya.
Timotius menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus GPdI wilayah Pegunungan Tengah yang telah membawa 6000 jiwa kepada Tuhan yang merupakan hasil dari pelayanan dan wujud dari visi dan misi GPdI khususnya di provinsi Papua di pegunungan tengah adalah untuk membangun kerajaan Allah di bumi dengan membangun visi-visi pelayanan misi yaitu menjangkau jiwa-jiwa bagi kerajaan Allah.
“Terima kasih kepada bapak Parangan, bapak Max Asa, Welly Roem, dan Yosias Waromi. Hari ini sudah enam ribu jiwa yang menjadi warga GPdI di pegunungan tengah. Kami akan berdoa supaya kemuliaan Tuhan terjadi di negeri ini, juga angka kekerasan kepada anak, kepada perempuan, tingkat kejahatan terhadap narkoba dan lainnya kami berdoa supaya gereja mengambil peran penting agar semuanya dibersihkan karena firman Allah menjadi jaminan untuk selamatkan seluruh bangsa,” tutur Dawir.
Pada tahun ini, kata Dawir, telah memberikan penghargaan 50 tahun emas kepada sebelas pionir dan penghargaan medali perak kepada empat puluh pendeta yang sudah berkiprah dan berkarya di kawasan pegunungan tengah.
“Selain itu, kami juga memberikan diakonia kepada semua ibu-ibu pendeta.”
“Anugerah Tuhan, hari ini (30/9/2021) GPdI di provinsi Papua berusia 73 tahun, dan di pegunungan tengah Papua, hari genap usia 50 tahun emas atau yubileum GPdI di Pegunungan Tengah. Visi dan misi pelayanan GPdI adalah menjangkau jiwa-jiwa bagi kerajaan Allah. Kami berdoa kepada Tuhan agar Roh Kudus bekerja di atas tanah ini, sehingga GPdI dapat mengambil bagian di dalam pekerjaan pemerintah Indonesia, serta dalam membangun kerajaan Allah di bumi ini, maka visi penanaman gereja adalah hal yang wajib dilakukan oleh hamba-hamba Tuhan di pegunungan tengah,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Dr. Franky Dulfry Rewah, pengurus Majelis GPdI Indonesia, mengatakan, kinerja pelayanan ketua majelis daerah Papua yang selalu dipantau dari seluruh Indonesia, memang sangat luar biasa.
“Kinerjanya sungguh terbukti, terjadi percepatan pertumbuhan jumlah sidang yang paling tinggi di seluruh Indonesia. Dan, itu sebuah prestasi dahsyat,” kata Franky.
Selain itu, pihaknya juga memantau bagaimana majelis daerah setempat terjun ke masyarakat, membantu masyarakat dan bersinergi serta berakselerasi dengan pemerintah.
“Capaian-capaiannya sangat luar biasa,” pujinya.
Pendeta Franky mengaku sudah lama jadikan Papua sebagai percontohan untuk menjangkau masyarakat, menjangkau jiwa-jiwa.
“Ini menjadi catatan penting bagi Gereja Pantekosta di Indonesia. Karena itulah pada hari ulang tahun yang ke-100 GPdI, 73 tahun GPdI Papua dan 50 tahun GPdI Pegunungan Tengah, kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk majelis daerah Papua,” kata Rewah.
Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Markus You