Produksi Jus dan Selai Nanas Yalimo Butuh Dukungan Pemkab

0
926
Sadrak Faluk bersama rekannya ketika menjual jus dan selai buah Nanas di Holtekamp Beach kota Jayapura, Papua, Sabtu (9/10/2021). (Atamus Kepno - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Masyarakat Yalimo yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Malinwareg Howursili (IKMAL-HOW) pasarkan produk asli [original] buah Nenas yang dikemas menjadi jus dan selai di kegiatan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) yang digelar di Holtekam Beach, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (9/10/2021).

Sadrak Faluk, Ketua IKMAL-HOW menjelaskan, awal mulai pembuatan jus dan selai berbahan dasar buah Nanas.

“Pembuatan jus dan selai dari Nanas ini awalnya karena melihat berkembangan ekonomi saat ini yang kencang dengan berbagai produk lokal, maka lahirlah ide ekonomi kreatif ini. Mulai tahun 2015 IKMAL-HOW menggerakan produksi jus dan selai,” ujar Faluk kepada suarapapua.com di Holtekam Beach.

Dimana kata Faluk, hasilnya cukup baik, terutama permintaan konsumen, yang mana awalnya mulai dipasarkan disekitar distrik Apahapsili, dan Elelim Kabupaten Yalimo.

“Iya hasilnya perputar disekitar distrik Apalapsili dan Elelim ibu kota Kabupaten Yalimo. Tapi saat ini kan PON, jadi kami mulai pasarkan keluar, sekaligus promosikan bahwa kami juga bisa,” jelas Faluk yang sebelumnya mereka pasarkan hasil jualannya di venue PON Papua Uncen Abepura.

ads
Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

Dalam iven PON ini katanya, pihaknya telah memproduksi sebanyak 528 botol, baik jus maupun selai. Tujuannya untuk dipasarkan dan promosi.

“Sekarang laris manis dan mulai habis, bahkan dalam kegiatan KSBN ini banyak orang yang pesan dan diminta antar ke rumah. Tapi sayang sekali, karena produksinya secara manual, jadi terlambat kirim ke sini [Jayapura],”

Sejauh ini katanya, untuk menjawab jumlah konsumen yang meningkat, pihaknya telah berupaya memiliki mesin produksi kecil di Jayapura, namun terkendala dalam biaya pengiriman ke Yalimo.

“Saya sudah siapkan mesin, tapi belum ada modal. Kemudian saya belum bisa bawah ke daerah. Jadi saya minta tolong pemerintah daerah bantu kami, karena anggota masyarakat saya siap kerja.”

Baca Juga:  Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

Sementara, Ismael Walianggen, penasehat IKMAL-HOW menjelaskan mengenai proses produksi jus dan selai Nanas.

Dimana awalnya mengambil Nanas, lalu direndam di dalam wadah guna melakukan pemisahan antara buah Nanas yang akan digunakan dan yang tidak digunakan. Kemudian proses pembersihan kulit buah Nanas, lalu diiris dan diramas sarinya untuk mengambil airnya.

“Setelah itu airnya dimatangkan. Kemudian dinginkan airnya, lalu isi ke dalam botol jus maupun selai, setela itu tempel lebel produk.”

Ia mengaku, produk tersebut tanpa campuran bahan lain, seperti gula, pewarna ataupun garam. Air Nanas juga katanya, bisa dibuatkan sirup, keripik dan roti.

“Kami ingin tingkatkan usaha ini, tetapi kami harap ada dukungan dari pemerintah daerah. Tolong pemerintah bantu kami dana maupun alat. Kami ingin kembangkan produksi ini di distrik Apahapsili dan Apahapsili dijadikan pusat produksi Nanas dalam skala besar, agar produksinya kami bisa ciptakan peningkatan perputaran ekonomi masyarakat. Jadi kami bisa kelola sendiri tanpa intervensi orang lain,” jelasnya.

Baca Juga:  ULMWP Desak Dewan HAM PBB Membentuk Tim Investigasi HAM Ke Tanah Papua

“Kami juga berusaha untuk memperbaiki diri dari pikiran negatif di Kabupaten Yalimo, dan mengangkat nama baik melalui produk yang kami pasarkan. Kami harap pemerintah dukung kami.”

Diketahui harga perbotol, baik jus maupun seharga Rp20.000.

Sebelumnya, IKMAL mendapatkan stan untuk menjual hasil produksi jus dan selai buah Nanas atas rekomendasi PB PON XX Papua, setelah pihaknya mengikuti pelatihan dan uji coba di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua. Mereka lalu diberikan Surat Keputusan pengukuhan POKDARWIS IKMAL-HOW.

Selain itu mereka mengikuti pelatihan UMKM di Dinas Perindagkop Provinsi Papua.

 

Pewarta: Atamus Kepno

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaMarkus Ajak Mahasiswa Kurima Menyuarakan Papua Dengan Bolpoin dan Buku
Artikel berikutnyaGubernur PB Kunjungi Sinode GKI-TP Melihat Persiapan Peresmian Graha Sarah