BeritaLingkunganAMAN Ingatkan Masyarakat Adat Sentani Stop Jual Tanah Sembarang

AMAN Ingatkan Masyarakat Adat Sentani Stop Jual Tanah Sembarang

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Regional Papua mengajak para ondoafi dan ondofolo serta masyarakat asli Sentani tak boleh lagi jual tanah adat.

Penegasan ini dikemukakan Daniel Toto, koordinator AMAN Regional Papua, usai menghadiri kunjungan kerja MRP Pokja Perempuan di kampung Yoboi, Sentani, kabupaten Jayapura, Jumat (12/11/2021).

Daniel mengatakan, dalam Perdasus tentang kampung adat di provinsi Papua, kabupaten Jayapura menjadi barometer untuk diterapkan di kabupaten/kota lain guna mengatur tentang tanah adat atau hak ulayat masyarakat adat.

“Kampung adat ini diharapkan membawa perubahan di tengah masyarakat adat tanpa menghilangkan budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar, dengan harapan pemberdayaan dan pembinaan di bidang ekonomi, sosial, budaya, terus ditingkatkan,” katanya.

Baca Juga:  Seruan dan Himbauan ULMWP, Markus Haluk: Tidak Benar!

Dengan berlanjutnya Otsus jilid dua, ia sarankan agar dapat memperhatikan kampung adat berbasis kearifan lokal, serta pemberdayaan ekonomi di tengah masyarakat dengan melihat potensi yang ada baik sektor ekonomi, perkebunan, pertanian, perikanan, home industry, maupun lainnya.

“Tanah menjadi sangat penting untuk kelola semua yang saya sebutkan tadi. Semua pihak saya minta tidak jual tanah sembarang, karena jangan sampai anak cucu kita terlantar di negeri sendiri akibat tidak punya tanah dan kehilangan hak ulayat,” ujar Daniel.

Baca Juga:  Festival Angkat Sampah di Lembah Emereuw, Bentuk Kritik Terhadap Pemerintah

MRP terus menyerukan sekaligus menyuarakan kepentingan masyarakat adat Papua. Salah satunya soal tanah, MRP tekankan agar masyarakat asli Papua tak boleh menjual tanah sembarangan hanya karena kebutuhan sesaat.

Timotius Murib, ketua MRP, menyatakan, larangan untuk tak jual tanah wajib diingat baik-baik demi masa depan generasi penerus.

Sebagai warisan leluhur, Timotius ingatkan, tanah tak perlu dijual.

“Karena tanpa tanah, orang asli Papua akan kehilangan segala-galanya, termasuk kehilangan harkat dan martabatnya.”

Baca Juga:  Hasil Temu Perempuan Pembela HAM dan Pejuang Lingkungan Bersama WALHI Nasional

Upaya lain masih bisa ditempuh dengan cara kerja kebun, pelihara ternak atau usaha lain untuk mendapat uang demi mencukupi kebutuhan sehari-hari termasuk mengantisipasi kebutuhan mendadak, tegas Murib, jual tanah bukan solusinya.

“Stop jual tanah! Ko jual tanah berarti sama saja ko jual diri ke orang lain. Nanti ko pu anak cucu tinggal dimana kalo ko jual-jual tanah? Jangan pikir sekarang saja, tetapi pikir juga nasib masa depan anak cucu kita,” tuturnya mengingatkan.

Pewarta: Agus Pabika
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Partai Demokrat se-Papua Tengah Jaring Bakal Calon Kepala Daerah Jelang Pilkada...

0
Grace Ludiana Boikawai, kepala Bappiluda Partai Demokrat provinsi Papua Tengah, menambahkan, informasi teknis lainnya akan disampaikan panitia dan pengurus partai Demokrat di sekretariat pendaftaran masing-masing tingkatan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.