Petrus Arwimbar, Jadi Barista dengan Modal Belajar dari Youtube

0
1522
Petrus Arwimbar, barista muda Papua asal Biak. (Dok Karel Sroyer)
adv
loading...

Namanya Petrus Arwimbar, dia adalah seorang anak muda Papua yang berprofesi sebagai barista. Barista adalah panggilan untuk seseorang yang mahir meracik kopi.

Saat ini barista  barisa sudah menjadi profesi bagi mereka yang mahir meracik dan membuat kopi. Barista juga dialamatkan untuk mereka yang ahli meracik kopi.

Untuk menjadi seorang barista, harus memiliki pengetahuan tentang biji kopi, cara menyeduh kopi dan yang lebih penting adalah cara mengoperasikan mesin espresso. Selain itu, untuk menjadi seorang barista yang handal harus melalui proses pembelajaran. Baik mengikuti kursus maupun magang di beberapa Coffee shop.

Petrus Arwimbar adalah seorang pemuda Papua asal kota yang dijuluki Karang Panas. Kota yang penuh dengan panorama dan keindahan pantai yang tidak ada duanya. Dan kota yang melahirkan beberapa Pahlawan Nasional Papua, yaitu Biak, Papua.

Petrus baru saja menyelesaikan pendidikan S-1 di Universitas Cenderawasih ada Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan IPK 3.48. Dia menyelesaikan pendidikan SD dan SMP di Biak. Juga menyelesaikan studi di bangku SMKnya pada SMK Terpadu, Biak.

ads

Bagaimana Petrus yang punya latar belakang pendidikan di bidang ilmu Kesehatan Masyarakat bisa menjadi seorang Barista? Begini ceritanya.

Semenjak jadi mahasiswa Semester I pada FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) Universitas Cendewarasih pada tahun 2017, beberapa teman kuliahnya menawarkan untuk mendaftar di seuah coffee shop yang berada di Kota Jayapura. Tujuannya, selain kuliah, bisa mendapat penghasilan dari kerja di luar jam kuliah. Tentu saja pendapatan yang didapat dari kerja part time itu untuk membantu memenuhi biaya hidup. Apalagi seperti Kota Jayapura dengan biaya hidup yang cukup mahal.

Petrus dan teman-temannya mendaftar untuk kerja part time di sebuah coffee shop. Dan akhirnya Petrus diterima untuk bekerja di coffe shop itu sebagai seorang waiter [pelayan]. Tidak disangka, dari yang awalnya diterima sebagai waiter, pada akhirnya berujung pada profesi sebagai seorang barista.

Belajar dari Youtube

Petrus bercerita pada saya bagaimana memanfaatkan kesempatan untuk menjadi seorang barista dengan modal belajar dari youtube.

Petrus bercerita, ketika beberapa bulan setelah bekerja sebagai waiter, posisi barista di tempat dia bekerja kosong. Karena kosong, mereka membuat kopi untuk para pelanggan dengan cara manual.

Baca Juga:  Hari Konsumen Nasional 2024, Pertamina PNR Papua Maluku Tebar Promo Istimewa di Sejumlah Kota

““Beberapa bulan setelah saya bekerja menjadi seorang waiter ternyata posisi barista kosong. Kami buat kopi secara manual karena walaupun ada mesin espresso tapi trada pegawai yang bisa operasikan mesin [espresso],” jelas Peterus menceritakan awal dia tertarik untuk belajar menjadi seorang barista.

Kekosongan barista di tempat tersebut dimanfaatkan Petrus dengan baik. Dia penasaran dan ingin belajar menjadi seoarang barista. Selain untuk mengisi kekosongan itu, dia ingin lebih serius belajar menjadi seorang barista.

Rasa penasaran dan ingin tahu untuk menjadi seorang barista dalam diri sangat besar. Untuk mengobati rasa penasarannya itu, Petrus belajar secara otodidak dengan bantuan youtube. Dia belajar untuk mengoperasikan mesin espresso dengan bahan-bahan yang ada di youtube.

“Saya mulai belajar video tutorial di youtube. Mulai dari cara menyalakan dan mematikan mesin espresso, cara mengoperasikan dan membuat espresso dengan mesin dan cara merawat mesin tersebut,” terang Petrus.

Karena mesin espresso yang ia lihat di tempat kerjanya harganya mahal, rasa takut pun menghantuinya. Tetapi ada niat dan keberanian kuat dari dalam dirinya membuat Petrus mengambil keputusan besar. Keputusan itu akan ia ingat seumur hidupnya.

Sebelum memberanikan diri untuk mencoba mengoperasikan mesin espresso di tempat kerjanya itu, ia belajar dan terus belajar dai tutorial-tutorial tentang mengoperasikan mesin espresson di youtube.

“Awalnya saya takut karena harga mesinnya sangat mahal. Tapi saya beranikan diri untuk mencoba setelah banyak belajar dari youtube. Saya menyalahkan mesin espresso tanpa sepengetahuan pemilik coffee shop. Lalu saya mulai mempraktekan apa yang saya telah belajar dari youtube,” tutur Petrus.

Setelah ia mencoba menyalahkan mesin espresso tanpa lebih dahulu membetahukan kepada pemilik coffee shop dan berhasil menerapkan pelajaran yang ia dapat dari youtube, Petrus memberkanikan diri untuk memberitahukannya kepada owner.

“Saya langsung memberitahukan owner, bahwa saya sudah bisa mengoperasikan mesin espresso tersebut. Jadi kami bisa menggunakan mesin tersebut dan saya dipercayakan menjadi barista,” katanya.

Keputusan berani dan kecerdasannya untuk membaca peluang serta memanfaatkan youtube untuk belajar mengoperasikan mesin espresso membuat buah yang manis.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Petrus bilang, dari pengalaman itu, ia sampai pada kesimpulan, saat ini banyak hal tersedia di internet. Berbagai macam tutorial dari berbagai bidang semuanya tersedia, yang terpenting adalah ada niat dari setiap orang [terutama anak-anak muda Papua] untuk belajar dengan memanfaatkan segala potensi yang ada.


Petrus Arwimbar, barista muda Papua asal Biak. (Dok Karel Sroyer)

Bagi Waktu Kuliah dan Kerja dan Manfaatnya

Petrus mengakui bahwa kerja part time sambil kuliah adalah pekerjaan yang sulit, menguras tenaga dan waktu. Beruntung dia mampu memanajemen waktunya dengan sangat baik. Sehingga waktu kuliah dan kerja tetap berjalan bersamaan.

“Kemampuan memanajemen waktu sangat penting, apalagi di eras sekarang yang menuntut kita untuk punya skill lebih dari satu,” ujar Petrus.

Sambil mengakui, Petrus bercerita, bekerja sambil kuliah sangat menguras tenaga karena perkuliahan  di mulai jam 08:00 WIT pagi sampai jam 12:00 WIT siang. Sepulang kuliah, Petrus langsung menuju Coffee and You tempat dia bekerja di kota Jayapura sampai pukul 20:00 WIT malam.

Petrus juga mengaku, selain di Caffee and You, dia juga sempat bekerja di Line Coffee Bay Jayapura pada tahun 2019 untuk belajar dan mempermantap mengoperasikan mesin espresso Victoria Arduino. Petrus bilang, bekerja part time di dua tempat berbeda sering membuat dia sibuk.

Bahkan dia harus  belajar di cafe ketika tidak ada pelanggan atau cafe lagi sepi. Saat masa ujian tiba,  dia tetap bekerja sambil belajar mempersiapkan diri untuk ujian. Dia berusaha untuk setia, loyal dan mau belajar. Karena Petrus sadar dan meyakini bahwa apa yang ia alami itu akan membentuk dan membawa dia menjadi pribadi kuat dan mampu di masa mendatang dan dia akan mendapat manfaat di masa mendatang.

“Manfaat yang saya dapat adalah saya belajar time management, komitment, loyalitas dan integritas. Saya mulai memanage waktu dengan baik, saya juga belajar administrasi, dan ketrampilan cara membuat kopi menggunakan bermacam-macam mesin espresso.”

“Yang lebih pentingnya saya ketemu banyak orang hebat, saya membangun profesional relationship serta belajar tentang bisnis dan mengelola bisnis dari seorang owner Coffee and You Jayapura yang adalah orang asli Papua yang meraih gelar bisnis di Australia,” ungkap Petrus.

Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

Hal luar biasa dari seorang Petrus adalah kuliah, bekerja part time di dua Coffe Shop dan tidak lupa melibatkan diri di dalam organisasi kampus. Di organisasi mahasiswa, dia pernah menjabat sebagai Ketua Tingkat dan bergabung juga dengan Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) di Universitas Cenderawasih. Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Uncen.

Petrus sudah ikut ujian dan sudah pegang sertifikat Barista Nasional. Dengan pencapaiannya itu, dia mengaku sudah mencoba membuka bisnis di bidang cucian motor.

Usaha cuci motornya bernama pencucian motor CM 46 yang terletak di Jalan Jeruk Nipis Kotaraja dalam. Dia mempekerjakan teman-teman mahasiswanya sendiri.

Saat ini usahanya pencucian motornya sedang vakum sementara karena dia baru saja mempersiapkan diri dengan ujian dan proses wisudanya, dan teman-teman mahasiswanya sedang menyusun proposal penelitian.

“Mimpi saya kedepan adalah saya ingin melanjutkan program S2 dengan jurusan yang sama di Universitas Cenderawasih dan mengembangkan bisnis pencucian motor CM 46 dan coffee shop di sampingnya,” harapnya.

Pesan untuk Anak Muda Papua

Dia akhir cerita kami, Petrus punya saran untuk mahasiswa dan anak muda Papua di Tanah Papua dan luar Papua. Dia menyarankan agar mahasiswa-mahasiswi Papua harus bijak menggunakan waktunya.

Anak muda pada era serakarang ini, lanjut dia, harus mencari pengalaman dengan bekerja part-time.

“Karena itu akan  membantu keuangan kita. Ini juga sangat positif dalam membentuk karakter kita. Kita itu dibentuk dari hal kecil, kita diberikan tanggung jawab untuk belajar dari hal kecil. Dari pada waktu kita diisi dengan hal yang tidak berguna, mendingan kita pakai untuk hal yang positif.”

“Untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses, jangan pernah berhenti berpikir dan membaca serta berkomitmen dalam diri untuk selalu berusaha,” pungkas Petrus Arwimbar.

)* Penulis artikel feature ini adalah Karel Sroyer. Artkel yang sudah anda baca ini merupakan artikelnya yang sudah ditayang di website pribadinya karelsroyer.com dengan judul Petrus Arwimbar; Belajar Barista Hanya Melalui YouTube. Setelah mendapat izin dari penulis, Suara Papua menerbitkan artikel ini.

Artikel sebelumnyaVaksinansi Terhadap Anak Umur 6-11 Tahun di Papua Dimulai
Artikel berikutnyaPemkot dan Kabupaten Sorong Diminta Bangun Asrama Mahasiswa di Pulau Jawa