Begini Jawaban Pertamina Soal Harga Bensin yang Tembus 100 Ribu Satu Liter

0
1094

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Sales Branch Manager I Pertamina Papua, Andi Reza Ramadhan menegaskan bahwa harga bensi tetap satu harga di APMS yang tersedia di Tolikara, Papua. Dia menegaskan harga di luar dari AMPS bukan lagi menjadi tanggungjawab Pertamina.

“Kami bersama Polres Tolikara telah melakukan pengecekan harga. Hasil pengecekan selama tiga hari di sini dan yang kami dapati adalah harganya satu harga. Yang diberitakan bahwa harga sampai 100 ribu adalah di tingkat eceran. Bukan di APMS. DI tingkat eceran pun harganya 50 ribu. Bukan 100 ribu,” tegasnya menjelaskan pada Kamis (6/1/2022) lalu di Tolikara, Papua.

Dia menegaskan bahwa harga bensin di luar APMS adalah tanggungjawab Pemda. Pertamina bertanggungjawab pada harga bensin di APMS.

“Di APMS yang ada di Tolikara, harganya satu harga dengan daerah lain di Indonesia. Jadi kami pastikan bahwa tidak ditemukan adanya penjualan sebesar 100 ribu di APMS milik Pertamina. Kalau pun ada yang 50 ribu atau 100 ribu, itu di eceran. Kalau di APMS saya pastikan harga bensin dan pertalite sama seluruh Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

Dikatakan, harga 50 ribu dan 100 ribu itu ranahnya pemerintah daerah untuk mengatur harga.

ads

Dia mengatakan, APMS resmi Pertamina di Karubaga setiap hari melakukan penyaluran tanpa adanya kendala. Pertamina selalu kirim dari Jayapura menggunakan pesawat setiap hari kurang lebih 3 kilo liter atau 3 ton, dan setiap hari rekan-rekan ojek dan kendaraan motor lainya melakukan pengisian di APMS ini sesuai ketentuan.

“Pertalite di harga Rp 7.850 per liter, Pertamax Rp.9.200. Adapun juga dari alokasi kuota BBM di Tolikara dalam satu bulan kurang lebih 100 kilo liter pengiriman selama 2021 tidak ada kendala atau lancar,” katanya.

Dijelaskan, realisasi dalam satu bulan juga rata-rata diangka 100 kilo liter. Beberapa hari terakkhir juga mengacu adanya informasi naiknya harga BBM itu.

Baca Juga:  Pj Bupati Lanny Jaya Dituntut Kembalikan Tendien Wenda ke Jabatan Definitif

“Kami juga menambahkan suplai dari Jayawijaya sebesar 15 drum dengan total tambahan 3 KL. Kami harap di tingkat pengecer harga segerea normal. Kami juga berharap pemerintah daerah setempat dapat mengatur kondisi di lapangan supaya tidak memberatkan masyarakat yang ada. Karena dari APMS atau BBM satu harga, Pertamina setiap hari sudah menyalurkan energi dari pelosok negeri, dan kami bisa memastikan setiap hari akan ada stok pelayanan di SPBU,” harapnya.

Sementara itu, Pengelola SPBU CV. Citra Kasih Karubaga, Tolikara, Pasmin Weya, Mengatakan SPBU ini 35 KL dan setiap harinya masuk terus kecuali cuaca sehingga pesawat tidak bisa masuk, cuaca bagus sesuai jadwal penerbangan pasti akan masuk.

“Setiap kali masuk kami tetap melayani masyarakat seperti harga yang ditentukan Pertamina. Kendala kemarin bulan desember itu, di luar dari yang kami kelola atau pengecer sampai harganya 50 ribu itu betul dan kalau di kami harga tetap harga biasa,” jelasnya.

Baca Juga:  PGGY Kebumikan Dua Jasad Pasca Ditembak Satgas ODC di Dekai

Selain itu, Kasat Reskrim Polres Tolikara, Muh. Rizka mengatakan, setiap kuota yang masuk ke Tolikara tetap kita pantau, tersalurkan ke masyarakat atau tidak yang subsidi, kalau tidak tersalurkan kita lakukan tindakan tegas.

Tingkat pengecer, kata dia, terkendala karena kurang koordinasi dengan dinas terkait. Bahkan, awal Desember lalu kita sempat undang dinas perindag terkait melambungnya harga pengecer ini tetapi tidak datang. Sementara yang datang pemilik APMS.

Padahal, menurutnya, sempat komunikasi dengan pihak Pertamina, terkait apa kendalanya dan apakah ada peningkatan jumlah kendaraan sehingga kuota 35 ribu KL tidak mencukupi, tetapi dari kesimpulan Pertamina sudah cukup, berarti patut diduga ada yang tidak sejalan sehingga kepolisian harus turun tangan cek ke lapangan.

“Untuk tingkat pengecer ini kan sebenarnya yang menentukan dari pemerintah. Jangan sampai ada keresahan di masyarakat dan yang utama melindungi kepentingan umum,” katanya.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaEnam Tersangka Dipindahkan ke Makassar atas Permintaan Kajati Papua Barat
Artikel berikutnyaBupati Jayawijaya Diminta Lantik Sekda Definitif