BeritaMRP Berharap Ada Perhatian Pemda Terhadap Pengelolaan dan Produksi Slei Nenas Apahapsili

MRP Berharap Ada Perhatian Pemda Terhadap Pengelolaan dan Produksi Slei Nenas Apahapsili

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Dewan Kerhomatan Majelis Rakyat Papua (MRP) Nehemi Yebikon berharap agar Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Yalimo menfasilitasi peningkatan ekonomi rakyat dengan cara mendukung usaha-usaha masyarakat lokal.

Hal itu kata Yebikon perlu didukung karena berkaitan dengan Undang-Undang Otsus tahun 2021 yang telah bergulir selama 20 tahun. Dan selama undang-undang ini ada maka mestinya mampu mengangkat daya saing berekonomin daerah yang minim ini.

“Saya mewakili pemerintah provinsi Papua merasa bangga kepada masyarakat asli Papua yang berasal dari Kabupaten Yalimo, distrik Apahapsili yang bergabung di dalam keluarga Ikmal-How yang bisa memberi peluang kerja dan mempunyai inisiatif yang tinggi untuk usaha keras membuat slei, sirup dari nanas,” kata Yebikon usai membuka Musyawara IKMAL-HOW di Apahapsili belum lama ini.

Baca Juga:  Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

Katanya, MRP sebagai penyalur aspirasi rakyat meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua dan kabupaten untuk memberikan peluang bagi pengusaha orang asli papua melalui kelompok ataupun individu yang hendak berupaya dalam keterbatasan modal dan fasilitas.

Senada disampaikan Linder Faluk, salah satu intelektual dari Yalimo yang terlibat dalam musyawara itu bahwa Sirup dan Slei nenas Apahapsili buatan kelompok bisnis Ikmal-How yang dijuluki dengan “Nenas Nindi”. Nenas Nindi itu kini banyak orang yang mulai beminat dan Populer di pasaran umum.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

“Slei nenas yang hari ini sangat populer dan sangat diminati oleh konsumen yang ada. Sehingga kami berharap Pemerintah Kabupaten Yalimo dan Pemerintah Provinsi Papua agar memberikan perhatian serius.”

Serupa disampaikan Linder, salah satu warga masyarakat Apahapsili yang terlibat dalam kegiatan Musyawara itu.

“Kami sangat mendukung usaha-usaha ekonomi kreatif ini, dan sangat penting bagi kaum muda, karena melalui ekonomi kreatif bisa meningkatkan potensi sumber daya alam Papua,” pungkasnya.

Baca Juga:  FPD Yahukimo Aksi di Kantor KPU Papua Pegunungan Tuntut Pleno Dibatalkan

 

Pewarta: Atamus Kepno

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

61 Tahun Aneksasi Bangsa Papua Telah Melahirkan Penindasan Secara Sistematis

0
“Kami mendesak tarik militer organik dan non organik dari tanah Papua dan hentikan operasi militer di atas tanah Papua. Cabut undang-undang Omnibus law, buka akses jurnalis asing dan nasional seluas-luasnya ke tanah Papua,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.