Dua Massa Aksi Tolak Pemekaran di Dekai Meninggal Dunia, Kapolda: Anggota Juga Jadi Korban

0
447
Massa aksi yang sempat bentrok di Dekai Yahukimo, Papua, Selasa (15/3/2022). (Supplied for SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Bentrok pecah antara aparat keamanan dan massa aksi demonstrasi penolakan pemekaran provinsi Papua di distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua pada, Selasa (15/3/2022).

Dalam insiden itu, dua massa aksi meninggal dunia akibat luka tembak.

Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius Fakhiri kepada wartawan di Jayapura, Selasa sore, mengatakan dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat tindakan terukur yang dilakukan aparat kemanan.

Kapolda menerangkan, bentrok terjadi ketika pendemo yang menolak DOB mulai merusak gedung di depan kantor Kominfo Kabupaten Yahukimo.

“Dampak dari aksi ini menyasar kepada petugas kepolisian yang ada berada di lokasi sehingga mengakibatkan bentrok dengan massa dan pembakaran meluas di beberapa titik. Ada korban dari petugas kepolisian sendiri dan ada dua masyarakat yang meninggal dari tindakan kepolisian,” kata Kapolda Papua sebagaimana diberitakan seputarpapua.com.

ads
Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

Kapolda menjelaskan, awalnya aksi demo damai menolak DOB berjalan aman, kemudian suasana berubah ketika masa selesai melakukan orasi.

“Itu pukul 13.20 WIT terjadi aksi pembakaran akibat demo damai. Orasi sebenarnya berjalan lancar sejak pukul 10.00 Wit. Namun setelah itu terjadi gesekan dari masyarakat dan mungkin ada yang memprovokasi sehingga masa melakukan aksi dengan merusak bangunan (ruko) yang ada di sekitar kantor Kominfo,” jelasnya.

Atas kejadian tersebut, Kapolda menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya dua orang warga yang berinisial YD dan EW.

“Selaku kapolda saya mengucapkan turut berduka cita dan kami akan mengambil langkah cepat untuk melakukan penanganan sehingga tidak berdampak lain,” pungkasnya.

Mereka yang menjadi korban akibat luka tembak adalah Erson Weipsa (19), laki-laki yang meninggal dunia ditempat akibat luka tembak di punggung belakang ke dada. Sementara Yakop Meklok (39), laki-laki meninggal dunia ketika di bawa ke rumah sakit akibat luka tembak di punggung.

Baca Juga:  Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw

Sementara, korban luka-luka yang sedang dirawat di rumah sakit adalah Anton Itlay (23), Ripen Keroman (20) Omori Bahabol (22). Sedangkan korban luka-luka yang rawat jalan adalah Setti Kobak (23), Lukas Busup (37), Ance Kaningga (17), Luky Kobak (21), dan Miren Omu (22).

Seorang warga di Dekai melaporkan kepada suarapapua.com, Selasa (15/3/2022) yang menjelaskan bahwa aksi itu awalnya berjalan aman, namun terjadi bentrok sekitar pukul 12.00 siang waktu Papua. Di mana bermula ketika adu argumentasi antara aparat dan pengunjuk rasa terkait pengambilan gambar (Foto) oleh aparat dan pengunjuk rasa.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

Kedua belah pihak bersitegang karena tidak mau gambarnya diabadikan. Katanya, disitulah awal mula terjadi adu argumen dan bentrokan terjadi dengan saling melempar.

“Pengunjuk rasa tidak mau gambar mereka diambil, tetapi juga pengunjuk rasa bilang minta gambar mereka yang diambil aparat dihapus. Jadi disitu sedang bersitegang, kemudian ada batu yang di gulir dari arah aparat. Ini belum pasti dari siapa, tetapi disitulah mulai terjadi bentrok dan karena ribut maka ada tembakan. Termasuk gas air mata di lepaskan aparat,” tukas warga yang tidak mau Namanya dipublikasi.

Ia mengatakan, kejadian itu terjadi di jalan Utama Ruko Blok A-B distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.

 

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaDua Pengunjuk Rasa Penolakan Pemekaran Provinsi Papua di Dekai Meninggal Dunia
Artikel berikutnyaKeluarga Korban di Dekai: Kami Minta Pelaku Penembakan Diadili Seadil-Adilnya