Tanah PapuaLa PagoKontak Tembak di Keneyam, Hesegem: Tidak Menyerang Warga Masyarakat Sipil

Kontak Tembak di Keneyam, Hesegem: Tidak Menyerang Warga Masyarakat Sipil

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Theo Hesegem, Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua menyerukan kepada aparat TNI dan Polri, serta TPNPB Organisasi Papua Merdeka agar tidak melakukan penyerangan terhadap masyarakat sipil yang tidak memiliki senjata api, termasuk yang tidak mengetahui permasalahan yang belakangan ini terjadi di tanah Papua.

“Saya sebagai pembela HAM mau menyampaikan seruan dan keperihatin saya terhadap situasi di Papua pada akhir-akhir ini. Kita telah ketahui situasi di Papua semakin buruk dan berdampak memakan korban jiwa yang cukup banyak. Dan dampaknya terjadi dugaan pelanggaran HAM di tanah Papua,’ tukas Theo Hesegem kepada suarapapua.com, Selasa (29/3/2022).

Menurutnya, dugaan pelanggaran HAM di tanah Papua yang dimaksud sedang dipantau oleh masyarakat internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Juga:  PT IKS Diduga Mencaplok Ratusan Hektar Tanah Adat Milik Marga Sagaja

“Sebab itu sebagai pembela HAM di tanah Papua, saya minta kepada aparat TNI dan Polri, serta OPM/TPNPB tidak melakukan penyerangan terhadap warga masyarakat sipil orang asli Papua, dan warga non Papua, terutama yang berdomisili di daerah konflik.”

Ia berharap agar masyarakat sipil diberikan jaminan perlindungan dan keamanan tanpa pengorbanan mereka, sehingga masyarakat rasa bebas menjalani aktivitas seperti biasa. Mereka tidak diganggu dari segalah bentuk ancaman oleh kedua belah pihak yang pertikai.

“Kita ketahui sejak memulainya [konflik] dari tahun 2018 hingga sampai tahun 2022. Dalam konflik bersenjata di tanah Papua, telah memakan korban jiwa. Baik terhadap warga masyarakat sipil orang asli Papua, maupun warga non Papua, yang memang kita tidak bisa pungkiri. Maka sebagai pembela HAM sangat perihatin terkait korban warga masyarakat sipil. Nilai-Nilai kemanusiaan hakiki yang telah diamanatkan Tuhan Allah tidak dapat dihargai dan dijunjung tinggi tanpa mencabut nyawa orang.”

Baca Juga:  Atasi Konflik Papua, JDP Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog

“Saya pantauan selama ini, masyarakat orang asli Papua dan warga non Papua yang berada di daerah konflik, sedang disilimuti dengan rasa takut dan trauma yang panjang. Oleh karena itu, saya berharap memberikan perlindungan untuk tidak menggangu masyarakat sipil.”

Ia lalu menyinggun soal peristiwa yang terjadi di Keneyam, ibu kota Kabupaten Nduga Papua pada 25 Maret 2022.

“Oleh sebab itu dengan adanya kejadian itu, saya menyampaikan seruan kepada TPNPB OPM dan aparat TNI dan Polri untuk tidak melakukan penyerangan terhadap warga sipil orang asli Papua dan warga non Papua yang berdomisili di Kabupaten Nduga. Sehingga mereka tidak rasa terganggu atas peristiwa tersebut.”

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

“Seruan ini saya sampaikan atas kehawatiran saya terhadap konflik di kedua pihak yang terjadi di dalam kota kabupaten. Analisa saya perang tersebut bisa berdampak merugikan warga masyarakat sipil,” pungkas Hesegem.

Sebelumnya, pada 25 Maret 2022, terjadi kontak tembak antara aparat TNI AL dengan TPNPB di Keneyam, ibu kota Kabupaten Nduga, Papua. Kejadian berikutnya terjadi pada 28 Maret 2022, yang mana pihak TPNPB Kodap III Darakma Ndugama mengaku menyerang Bandara Keneyam Nduga dan menembak 2 pesawat komersial.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Mahasiswa Papua di Sulut Akan Gelar Aksi Damai Peringati Hari Aneksasi

0
“Jadi hasil akhir dari diskusi bahwa tanggal 1 Mey 2024 akan dilakukan aksi damai (aksi kampanye), sementara yang menjadi penanggung jawab dari aksi 1 Mei 2024 ini adalah organisasi KNPB Konsulat Indonesia yang dibawahi oleh saudara Agusten dan Kris sebagai coordinator lapangan,” jelas Meage.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.