JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pejabat tinggi Amerika Serikat tiba di Honiara Solomon Islands untuk bertemu dengan pemerintah Kepulauan Solomon pada hari ini, Jumat (22/4/2022) terkait pakta keamanan (perjanjian keamanan) Honiara dengan Beijing yang terus memanas.
Para pejabat Gedung Putih, yang dipimpin oleh Kurt Campbell, Koordinator Indo-Pasifik pemerintahan Presiden Joe Biden sedang melakukan tur ke tiga negara Kepulauan Pasifik.
Pakta keamanan China dan Kepulauan Solomon itu dianggap Amerika, Australia dan New Zealand sebagai pakta kerja sama kontroversial yang ditandatangani pada minggu ini dan mereka (Australia, Selandia Baru, dan AS) meningkatkan kekhawatiran dengan menyebut hal itu akan membuka pintu bagi militer China di Pasifik.
Rancangan teks kesepakatan yang belum lama ini bocor secara online pada bulan lalu itu menjelaskan bahwa kapal perang China dapat berhenti di Honiara dan China dapat mengirim polisi dan angkatan bersenjata ke Honiara “untuk membantu menjaga ketertiban sosial di Kawasan.”
Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare sendiri telah menolak klaim bahwa kesepakatan itu akan merusak kawasan itu. Katanya, negaranya hanya bertindak untuk melindungi kepentingan nasionalnya.
Kedutaan Besar AS di Port Moresby mengatakan delegasi AS telah membahas perjanjian China-Kepulauan Solomon dengan Fiji dan Papua Nugini selama dua hari terakhir.
Pernyataan kedutaan juga mengatakan delegasi Campbell juga akan membahas “rencana untuk membuka kedutaan AS di Honiara”.
Pemerintah AS beberapa tahun lelalu telah menutup Kantor Kedutaan Besar di Honiara, namun karena hubungan Solomon dan China yang kian meningkat maka pihaknya berencana membuka kembali Kantor Kedutaan AS di Honiara.
Pewarta: Elisa Sekenyap