Tanah PapuaMamtaKetua Sinode Berpesan Agar Waropen Harus Bebas Miras

Ketua Sinode Berpesan Agar Waropen Harus Bebas Miras

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu mengatakan, pelaksanaan Sidang Sinode GKI ke XVIII di Waropen yang akan berlangsung pada 18 – 24 Juli 2022 ini merupakan pertemuan gereja yang penting dan hal yang berkaitan dengan pelayanan gereja GKI di Tanah Papua.

Dalam perkunjungan-perkunjungan yang dilakukan Badan Pekerja Am Sinode GKI di Tanah Papua di Waropen, kata Ketua Sinode bahwa persiapan telah dipersiapkan oleh panitia pelaksana.

“Persiapan itu baik dilakukan oleh panitia, jemaat-jemaat GKI, dedominasi gereja, bahkan seluruh  masyarakat Waropen dan pemerintah. Semua sangat memberi respon dan sangat bersemangat untuk mempersiapkan pelaksanaan Sidang Sinode ke XVIII tahun 2022 di Waropen.”

“Maka dalam kesempatan yang baik ini saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dari semua pihak, baik pemerintah tetapi juga masyarakat pada umumnya dan masyarakat Waropen secara khusus yang memberi perhatian dalam pelaksanaan Sidang Sinode ke XVII di Waropen,” ucap Pdt. Mofu kepada suarapapua.com di ruang kerjanya di Kantor Sinode GKI di Tanah Papua di Argapura, Kota Jayapura, Selasa (14/6/2022).

Terlepas dari kesiapan panitia kata Ketua Sinode, pihaknya juga telah mempersiapkan dokumen-dokumen untuk digumuli dan ditetapkan bagi kepentingan pelayanan gereja GKI di Tanah Papua.

Baca Juga:  Atasi Konflik Papua, JDP Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog

“Puji Tuhan, semua dokumen dalam proses percetakan dan dalam beberapa waktu ini sudah siap untuk bawa ke Waropen. Nah karena itu dalam kesempatan baik ini hendak menyampaikan kepada kita ssemua, baik Badan Pekerja AM Sinode, peserta yang menjadi delegasi siding sinode dari 55 klasis, 15 bakal klasis, jemaat kategorial, departemen lembaga tingkat sinode dan undangan serta mitra untuk mengikuti schedule yang disiapkan [panitia], agar pada waktunya kita semua dapat hadir di Waropen,” tukasnya.

Oleh sebab itu Ketua Sinode mengajak agar semua yang akan hadir untuk mempersiapkan hati dan hadir di sana mengikuti sidang dengan baik.

“Ingat, Sidang Sinode adalah pesta Tuhan. Kita semua hadir sebagai undangan dari Tuhan untuk menghadiri pesta Tuhan ini. Karena itu satu hal yang saya pesankan, marilah kita pastikan bahwa hal-hal yang tidak punya kaitan dengan penyelenggaraan pesta ini supaya kita hindari.”

“Saya tegaskan waktu rapat di Waropen bahwa atas nama Badan Pekerja AM Sinode, baik kepada panitia dan pihak keamanan, segala hal yang dapat saja mengganggu persidangan di Waropen ini akan diambil tindakan tegas. Dan tidak dimungkinkan untuk siapapun yang hadir di sana, baik dalam kaitan dengan menciptakan hal-hal yang tidak punya hubungan dengan pelaksanaan Sidang Sinode ini. Tetapi juga saya ingatkan bahwa Waropen harus bebas Miras [Minuman Keras].”

Baca Juga:  Polda Papua Diminta Evaluasi Penanganan Aksi Demo di Nabire

“Tidak ada Miras yang masuk di Waropen, dan tidak ada produk Miras di Waropen. Semua yang datang ke Waropen harus menjaga diri dan tidak ada yang terlibat dengan Miras. Karena itu sudah ketegasan Badan Pekerja Am Sinode dan sudah disampaikan kepada pihak keamanan. Ketika ada yang sengaja terlibat Miras di Waropen, maka segera dikeluarkan dari Waropen. Karena itu mari semua yang akan hadir di sana, termasuk juga pengembira datang dalam rangka mengikuti pesta Tuhan ini. Tidak boleh hadir dengan kepentingan-kepentingan lain yang dapat saja merusak dan mengganggu pesta Tuhan ini.”

Pdt. Mofu juga mengingatkan kepada semua yang akan hadiri di Waropen agar tidak mementingkan diri sendiri, kemauan untuk mengatur diri sendiri. Ke sana tidak dengan harapan-harapan lain untuk mendapat suasana yang lebih nyaman.

Pdt. Petrus Imoliana, Kepala Bidang Umum Sinode GKI di Tanah Papua. (Elisa Sekenyap – SP)

“Kalau seperti itu sebaiknya tidak usa datang ke Waropen. Kita datang ke sana dengan hati, tekat yang sama, dan karena itu mari kita semua harus hadir untuk mendukung pelaksanaan Sidang Sinode dan kita mendukung semua hal yang dipersiapkan panitia, jemaat-jemaat dan juga masyarakat Waropen. Mari kita semua terus mendoakan agar pelaksanaan Sidang Sinode di Waropen pada waktunya terselenggara dengan tiga hal, sukses penyelenggaraan, sukses hasil dan sukses kepemimpinan,” pungkasnya.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

Pendeta Petrus Imoliana, Kepala Bidang Umum Sinode GKI di Tanah Papua berpesan agar dalam pesta spiritual yang disebut Sidang Sinode itu akan banyak hal yang akan dievaluasi dan disiapkan menuju masa depan GKI yang baru. Dengan demikian katanya, tentu juga banyak keinginan dan kepentingan, tetapi mari selaraskan apa yang digumuli, dengan apa yang Tuhan rancangkan dan kehendaki.

“Biarkan Tuhan menyenggara seperti yang terdapat dalam nyanyian Rohani 128. Karena itu keinginan dan kemauan kita untuk berada pada posisi apa saja, mari kita belajar untuk menyerahkan pada Tuhan. Setiap orang ada zamannya, setiap zaman ada orangnya. Saya yakin dengan sepenuhnya bahwa perjalanan ini Tuhan yang pimpin dari Waisai [Sidang Sinode XVII tahun 2017], sampai Waropen [2022], Tuhan juga telah mempersiapkan anak-anak Papua terbaik,” tukasnya.

“Sidang Sinode adalah pesta Tuhan. Kita semua diundang dalam pesta itu, maka itu mari kita jaga kekompakan, kebersamaan, kekeluargaan dan persatuan, supaya Tuhan dimuliakan melalui persidangan yang berlangsung dari awal sampai akhir nanti. Tuhan Yesus memberkati!” tutup Pdt. Imuliana.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

KPK Menang Kasasi MA, Bupati Mimika Divonis 2 Tahun Penjara

0
“Amar Putusan: Kabul. Terbukti Pasal 3 jo Pasal 18 UU PTPK jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) ke-1 KUHP. Pidana penjara 2 tahun dan denda Rp200 juta subsidair 2 tahun kurungan,” begitu ditulis di laman resmi Mahkamah Agung.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.