Tiga DOB Tidak Saja Bermisi Baik, Setiap Anak Papua Wajib Stop Miras

0
714

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pengesahan pembentukan tiga daerah otonom baru (DOB) di Papua tanpa mempertimbangkan aspirasi rakyat Papua disinyalir memiliki muatan tertentu yang bisa berdampak buruk terhadap masyarakat, sehingga solusinya setiap anak negeri berhenti mengkonsumsi minuman keras (miras) termasuk ganja, aibon, dan jenis Narkoba lainnya.

Sepi Wanimbo, ketua Pemuda Baptis West Papua yang juga anggota Forum Pemuda Kristen di Tanah Papua, menyampaikan hal itu melalui keterangan tertulisnya, Minggu (3/7/2022) usai ibadah gabungan Komisi Pemuda wilayah Tabi di Jayapura.

“Pemekaran provinsi baru itu ada misi terselubung, salah satunya mau kuasai wilayah Papua di bidang ekonomi, politik, dan pasti penambahan aparat keamanan dan akan gencar juga perpindahan penduduk dari luar masuk ke Papua. Untuk itu, pemuda Papua sebagai generasi muda harus berhenti miras, berhenti isap ganja, berhenti isap aibon. Semua lepaskan itu lalu berbalik ke jalan Tuhan untuk memperbaharui hidup saya dan kita semua,” bebernya.

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

Wanimbo kemudian menyarankan kepada semua pemuda Papua agar terus belajar dan mempersiapkan diri demi membangun daerah karena pemekaran yang berkali-kali ditolak telah dipaksakan untuk diberlakukan setelah RUU DOB disahkan oleh DPR RI.

“Pemuda kalau tidak persiapkan diri baik, tidak menjaga diri baik, maka lapangan kerja yang sudah terbuka lebar bagi orang asli Papua itu akan diambil orang lain. Saya harap, semua pemuda Papua kembali ke gereja dan kita fokus belajar dan siapkan diri untuk bisa tunjukan kualitas diri dalam setiap jenis pekerjaan di tanah air kita,” kata Wanimbo.

ads
Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

Ia juga ingatkan, pemuda jangan selalu berpikir habis kuliah harus menjadi politikus atau ASN yang kuotanya terbatas. Sebaliknya, ia menyarankan kepada para pemuda agar mampu menciptakan lapangan kerja sendiri sesuai disiplin ilmu ataupun pengalaman kerja sebelumnya.

“Pemekaran sudah di depan mata kita dengan provinsi baru, akan memecah belah sesama orang asli Papua. Tetapi kita sebagai generasi penerus bangsa ini harus tetap kompak sesama anak Tuhan dalam setiap pekerjaan dan pelayanan sesuai tugas yang diperoleh oleh semua anak negeri ini,” tandasnya.

Pembentukan DOB yang disahkan DPR RI baru-baru ini (30/6/2022), ujar Sepi, jelas tanpa mendengar suara rakyat Papua yang terus menerus menolak pemekaran. Menurutnya, itu murni inisiatif pemerintah pusat bersama segelintir orang yang mengatasnamakan masyarakat Papua.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

“Pemekaran ini bukan kemauan rakyat Papua. Sampai sekarang rakyat sedang bertanya-tanya, ada apa dibalik ini? Saya pikir, pemerintah pusat punya visi terselubung di provinsi Papua dan Papua Barat,” ujar Wanimbo.

Sementara itu, Soni Lokobal, ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) wilayah Laapago, mengatakan, karena rencana DOB telah disahkan, pemerintah pusat harus merealisasikan semua kebijakannya terutama soal keberpihakan bagi rakyat Papua.

“Jangan hanya bicara saja, Jakarta harus bisa realisasikan semua yang diputuskan. Salah satu contohnya, perekrutan ASN 80% OAP itu,” ujar Soni.

 

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaPasca Penembakan, Bupati Paniai Diminta Atasi Persoalan Pilkades
Artikel berikutnya24 Tahun Tragedi Biak Berdarah, Korban Tagih Komitmen Presiden Jokowi