Hasil Tinjauan Tim BNPB Yahukimo di Lokasi Longsor Akan Dilaporkan ke Pemkab

0
703

DEKAI, SUARAPAPUA.com— Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Dinas Sosial Kabupaten Yahukimo telah melakukan pemantauan di lokasi bencana alam tanah longsor di distrik Walma, Kabupaten Yahukimo Papua, Kamis (28/7/2022).

Martinus Silak, Sekretaris BNPB Kabupaten Yahukimo mengatakan setelah di lokasi, di Walma, kondisinya di sana sangat memprihatinkan. Akses masyarakat ke kebun dan makan minum warga sangat memprihatinkan.

“Kami sudah sampai di lokasi dan di sana kondisinya sangat memprihatinkan, karena akses masyarakat dari sebelah kali ke sini dan dari sini ke sana sangat kesulitan. Kondisi ini mulai terjadi sejak tanggal 16 sampai hari ini 28 Juli 2022,” tukasnya

Baca Juga:  TETAP BERLAWAN: Catatan Akhir Tahun Yayasan Pusaka Bentala Rakyat 2023

Untuk penanganan lebih lanjut kata dia pihaknya akan melaporkan kepada atasan yaitu pemerintah Kabupaten Yahukimo guna mengambil langkah dan solusinya.

“Saya bersama dinas sosial dengan kepala distrik akan laporkan ke pemerintah Yahukimo terkait situasi lapangan itu, supaya selanjutnya seperti apa,” ucapnya.

ads

“Yang paling penting masyarakat kita yang ada di sini dan di sana evakuasi melalui helikopter agar masyarakat ini dievakuasi di tempat yang aman,” ujarnya.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Yeseki Iksomon Kepala Distrik Walma Kabupaten Yahukimo Papua Yahukimo menjelaskan sekitar tanggal 15-16 Juli 2022 lalu curah hujan yang cukup kemudian mulai tanah longsor hingga kini masih terus longsor.

“longsor ini berturut -turut sejak tanggal 16 sampai hari ini masih berjalan terus,” katanya.

Kata dia, di sana ada 8 kampung berdampak langsung, karena dekat dengan Holoplo sampai di tiga kampung, Solingkul, Wewesi dengan Weri juga terkena landas di tengah-tengah gunung terbagi dua.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

“Kami trauma karena situasi ini. Jika situasi hujan terus turun, maka akan berbahaya. Maka kami membutuhkan perhatian pemerintah daerah,” ucapnya.

Katanya, dalam musibah ini tidak ada korban jiwa. Sejauh ini hanya 8 rumah yang tertimbun bersama 6 ekor ternak babi.

 

Pewarta: Atamus Kepno
Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaTanah Besar Tehit Harus Dibangun Dengan Serius
Artikel berikutnyaRayakan Hut Konsulat, KNPB: Orang Papua Minta Referendum Bukan DOB dan Otsus