JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia melaksanakan perayaan Dies Natalis Ke-12 di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan VI Tondano Minahasa, Sulawesi Utara pada, Minggu (24/7/2022).
Habel Kepno, ketua panitia pelaksana kegiatan mengatakan kegiatan perayaan Hut KNPB Konsulat Indonesia itu dilaksanakan selama dua hari.
“Pada hari jumat tanggal 22 kemarin kami adakan seminar nasional, kemudian dilanjutkan hari ini minggu tanggal 24 Juli 2022 gelar ibadah perayaan,” ujar Habel melalui telepon seluler dari Manado.
Kata Kepno dalam rangka peringatan hut dihiasi dengan seminar nasional agar mahasiswa dan masyarakat Papua di tanah Niuw melambai bersatu dan berjuang selamatkan rakyat dan tanah Papua.
“Melalui kegiatan dies natalis yang ke-XII ini, kita bangun solidaritas untuk selamatkan alam dan manusia yang tersisa di bumi cenderawasih,” tukasnya.
Sementara Ancel Chambu, Ketua I KNPB Konsulat Indonesia mengajak seluruh masyarakat dan mahasiswa Papua di Wilayah Indonesia tengah bersatu menuju mogok sipil nasional atau (MSN).
“Penyelamatan tanah dan manusia Papua hanya satu adalah melalui MSN, bukan tawaran Jakarta dengan Otsus jilid II ataupun DOB. Itu hanya jalan menuju pemusnahan Jakarta bagi orang Papua,” jelas Ancel.
Ia menegaskan pihaknya mewakili rakyat Papua tegas menolak tawaran Pemerintah Indonesia untuk melanjutkan Otsus jilid II dan pemekaran daerah dengan menggelar DOB di atas tanah Papua.
“Orang Papua minta referendum, bukan Otsus dan DOB. Negara Republik Indonesia segera tarik Otsus dan DOB itu.”
Selain itu Uberius Murib, Ketua KNPB Koordinator Wilayah Gorontalo mengajak mahasiswa agar giat dan belajar, karena pendidikan juga bagian dari perlawanan untuk pembebasan.
“Pendidikan harus diutamakan dan jangan main-main saat kuliah. Orang Papua harus kita bangkit disegala sisi dan lawan,” ajaknya.
Kegiatan seminar nasional maupun ibadah perayaan HUT ke-XII KNPB Konsulat Indonesia selama dua hari berjalan aman dan kondusif, setelah mendapat izin dari pihak Polres Minahasa Tondano.
Pewarta: Atamus Kepno
Editor: Elisa Sekenyap