Masyarakat Adat Mempertanyakan, Kemana AMAN Akan Membawa Rakyat Papua?

0
621

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Masyarakat Adat di tanah Papua yang hadir dan mengikuti kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nasional (KMAN) ke VI di Kabupaten Jayapura mempertanyakan masa depan tanah, hutan dan manusia Papua kedepan seperti apa.

Perwakilan masyarakat adat dari tujuh wilayah adat di Tanah Papua menyampaikan kegelisahan mereka itu dalam acara Sarasehan I bertema “Implikasi Kebijakan Otonomi Khusus Papua dan DOB Terhadap Masyarakat Adat, Wilayah Adat dan Lingkungan Hidup Papua” Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke VI yang di gelar pada 25 Oktober 2022 di Obhe Kampung Ayapo,distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Andrianus Badii, perwakilan masyarakat adat meepago menegaskan Pemerintah Indonesia telah memberikan sebuah  kebijakan yaitu Otonomi Khusus (Otsus) tetapi tidak dengan kewenangan.

“Semuanya mereka kasih tetapi kewenangan tidak pernah diberikan kepada Papua,” tegasnya(26/10/2022).

Adrianus mengibaratkan Otsus Papua seperti kendaran tanpa bahan bakar. Untuk itu Adrianus mempertanyakan bagaimana merebut kewenangan Otsus dari tangan Pemerintah pusat.

ads

“Kami di meepago tahu kalau Otsus Papua itu ada. Dalam implementasi hak-hak rakyat telah di muat dalam regulasi namu sampe saat ini otsus tidak punya gigi. Semua mereka kasih tapi kewenangan tidak dikasih. Kita mau berbicara  regulasi banyak sampe 1 atau 2 buku semua itu omong kosong kalau kita tidak mendapatkan  kewenangan. Yang harus dipikirkan itu bagaimana cara merebut kewenangan itu ?,” katanya mempertanyakan.

Baca Juga:  PGGY Kebumikan Dua Jasad Pasca Ditembak Satgas ODC di Dekai

Peserta KMAN VI Kecewa Tidak Ada Narasumber Dari Pemerintah

Herlina Puhuri, masyarakat adat dari Kabupaten Kerom kepada suarapapua.com usai kegiatan sarasehan I  mengatakan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) harus menjelaskan keberhasilan dan kegagalan selama lima tahun terakhir kepada masyarakat adat nusantara terkhususnya Papua.

“Harusnya AMAN mempresentasikan kerja-kerja selama ini. Seperti berapa banyak komunitas adat yang di bentuk, berapa kader yang diperjuangkan duduk di perlemen dan sejauh mana upaya AMAN agar RUU masyarakat adat di sahkan,” katanya.

Baca Juga:  Dewan Pers Membentuk Tim Seleksi Komite Perpres Publisher Rights

Puhiri menegaskan AMAN tidak bisa berbicara Daerah Otonomi Khusus (DOB),Otonomi Khusus (Otsus) Papua. Menurut Puhiri yang bisa berbicara soal Papua adalah orang Papua sendiri.

“Kita jangan bicara abal-abal disini. Tujuan dibentuknya  AMAN itu untuk apa, harusnya mereka yang di hadirkan sebagai narasumber itu dari Pemerintah,DPR bila perlu Presiden. karena AMAN tidak pernah bicara DOB atau Otsus, yang meminta Otsus maupun DOB itu orang Papua sendiri,” tegasnya.

Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMasyarakat Adat Butuh Kepastian Hak Atas Wilayah Adat
Artikel berikutnyaAMAN Sorong Raya Ajak Masyarakat Adat Papua Tolak Seluruh Investasi