JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Presiden Dewan Kepala Suku Malvatumauri Vanuatu telah mengatakan kepada menteri luar negeri Australia, Penny Wong, bahwa adat Melanesia harus dipertahankan dalam Program Pekerja Musiman.
Kepala Suku Willy Grey Plasua mengatakan hal ini akan memastikan kesejahteraan budaya dan keyakinan warga Vanuatu yang bekerja di Australia untuk tetap terjaga.
Dalam pidatonya menyambut Wong pada hari Senin, Chief Plasua mengatakan skema ini adalah kesempatan yang sangat menguntungkan bagi kaum muda Vanuatu.
Tetapi dia mengatakan hal itu juga memiliki dampak negatif, khususnya meningkatkan kekerasan dalam rumah tangga, karena para pekerja menjadi rentan terhadap amoralitas.
Kepala Suku Plasua menyalahkan hal ini karena kurangnya hubungan adat, karena kepala suku maupun pendeta tidak hadir.
Penny Wong mengatakan bahwa Pemerintah Australia menyadari masalah yang timbul dari skema tenaga kerja dan merencanakan perubahan untuk menjaga hubungan keluarga.
Menurutnya, pemerintah Australia bersedia bekerja sama dengan Pemerintah Vanuatu untuk mencoba dan menyelesaikan masalah ini dengan cara yang sesuai untuk rakyat.
Samoa menunda pengerahan pekerja
Sementara, negara Samoa telah menunda rencana pengerahan pekerja musiman ke luar negeri, di tengah kekhawatiran atas masalah perekrutan.
Samoa Observer melaporkan Penjabat Perdana Menteri, Tuala Iosefo Ponifasio, mengatakan Kabinet membuat “keputusan sadar” minggu lalu untuk menghentikan program tersebut untuk sementara waktu.
Editor: Elisa Sekenyap