NABIRE, SUARAPAPUA.com — Tiga tokoh muda Katolik Papua mewakili segenap umat menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas tahbisan Episkopal yang diterima Pastor Yanuarius Theofilus Matopai You pada hari Kamis, 2 Februari 2023 di Gereja Katedral Jayapura.
Laurenzus Kadepa, Natalius Pigai dan Markus Haluk menyampaikan ucapan bahagianya dalam catatan terpisah yang dikirim ke suarapapapua.com, Jumat (3/2/2023).
“Proficiat dan rasa bangga atas ditahbiskannya Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You sebagai Uskup asli Papua pertama oleh Uskup Agung Mgr. Piero Pioppo, Nuncio Apostolik – Duta Besar Vatikan untuk Indonesia di Gereja Katedral Jayapura, 2 Februari 2023,” demikian Kadepa.
Anggota DPRP itu sepakat, momentum ini dinanti-nantikan seturut doa orang Papua.
“Ini hasil dari harapan dan doa orang Papua selama 128 tahun,” kata Laurenz.
Kehadiran Mgr. Matopai, harap Kadepa, semoga menjadi pembuka pintu bagi barisan kaum klerus lainnya.
“Saya yakin bahwa ke depan bakal ada juga pastor pribumi Papua yang terpilih mengikuti jejaknya.”
Kadepa juga berharap, hal sama terjadi untuk empat keuskupan: Timika, Merauke, Agats, dan Manokwari-Sorong.
“Harapan saya ke depan, empat keuskupan lainnya akan diisi oleh Uskup orang asli Papua. Ini doa dan harapan kita.”
Upacara tahbisan Uskup Jayapura ini, imbuh Kadepa, semakin memacu semangat anak muda Papua memilih menjadi pewarta Sabda Tuhan.
“Sebagai tokoh pemuda Katolik Tanah Papua berharap momentum ini bakal banyak tumbuh panggilan bagi generasi muda untuk menjadi pastor maupun biarawan,” harap putra dari katekis perintis di paroki Kristus Jaya Komopa, dekenat Paniai, keuskupan Timika, itu.
Rasa syukur yang sama disampaikan Natalius Pigai.
Mantan Komisioner Komnas HAM RI ini mengaku sangat bersyukur atas ditahbiskannya Mgr. Yanuarius setelah penantian panjang selama 128 tahun Gereja Katolik masuk di Tanah Papua
“Tahbisan Uskup Yanuarius You ini satu sejarah baru bagi orang Papua. Itulah sebabnya kita bersyukur kepada Tuhan. Saya pun ikut bersukacita bersama seluruh umat Tuhan di Tanah Papua,” kata Pigai.
Senada, Markus Haluk bahkan menyebut sebuah sejarah baru terukir dalam lembaran Gereja Katolik di Tanah Papua dengan ditunjuknya Pastor Matopai oleh Paus Fransiskus untuk menggantikan Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM, yang bertugas sejak 29 Agustus 1997 selepas Mgr. Herman Munninghoff, OFM memasuki masa pensiun.
“Gereja Katolik pertama kali masuk di Tanah Papua pada tanggal 22 Mei 1894 di Sekru, dekat Fakfak. Itu artinya sudah 128 tahun yang lalu, baru sekarang lahir Uskup asli Papua. Ini sejarah baru. Menanti sekian lama, diiringi doa dan harapan umat, akhirnya Tuhan kabulkan melalu keputusan Sri Paus di Tahta Suci Vatikan. Kita semua sangat senang dan merasa bahagia dengan momentum bersejarah ini,” tutur Haluk.
Mgr. Yanuarius dalam sambutannya menyatakan telah bersedia menjadi gembala bagi semua umat tanpa membeda-bedakan suku, asal daerah, dan faktor lainnya. Uskup milik semua umat, bukan milik orang Papua saja.
“Sesuai tugas kegembalaan, saya ada untuk semua umat Tuhan. Gereja Katolik adalah gereja universal. Pemimpin Gereja Katolik adalah pemimpin untuk semua orang. Dalam ikrar janji, itu sudah saya ucapkan, dan itulah yang benar dalam melayani umat saya di keuskupan Jayapura,” kata Uskup Matopai.
Mgr. Yanuarius memilih motto penggembalaan: “Ego Vobiscum Sum”, artinya “Aku menyertai kamu” (Mat 28:20b).
Upacara tahbisannya berlangsung meriah.
Puluhan Uskup turut menumpangkan tangan kepada Uskup Tertahbis saat prosesi tahbisan Episkopal yang dipimpin langsung Mgr. Piero Pioppo.
Usai dari Gereja Katedral Kristus Raja, Mgr. Yanuarius diarak ke Stadion Mandala, tempat pesta rakyat dilaksanakan.
Diberitakan media ini sebelumnya, Paus Fransiskus menunjuk RD Yanuarius Theofilus Matopai You, ketua Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) ‘Fajar Timur’ Abepura, menjadi Uskup Jayapura. Maklumat keputusan Sri Paus dibacakan Mgr. Leo dari Katedral Jayapura, 29 Oktober 2022 lalu.
Pewarta: Markus You
