Tanah PapuaDomberaiPj Gubernur PB Minta Perayaan HUT PI Dilakukan Setiap Tahun Sekali

Pj Gubernur PB Minta Perayaan HUT PI Dilakukan Setiap Tahun Sekali

MANOKWARI, SUARAPAPUA.com— Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw dalam perayaan HUT Pekabaran Injil (PI) di Pulau Mansinam, Manokwari pada, Minggu (5/2/2023) mengatakan, perayaan Hut PI di Mansinam tidak harus dilakukan lima tahun sekali.

“Momentun ibadah Hut PI kita jangan tunggu pada lima tahun [sekali]. Ketika panitia berbicara dengan saya [tentang perayaan Hut PI], saya bilang tidak. Waktu Tuhan sebentar lagi akan datang. Tuhan tidak tunggu. Tuhan akan datang di waktu-waktu yang kita tidak tahu,” ujar Pj. Gubernur Papua Barat di halaman gedung gereja GKI di Mansinam.

Oleh sebab itu katanya, perayaan Hut PI di Pulau Mansinam harus dilakukan setiap tahun, tidak lima tahun sekali.

“Saya sebagai penjabat Gubernur Papua Barat, waktu [menjabat] saya tidak banyak. Waktu saya singkat hanya satu tahun, kalau diperpanjang dua tahun. Tapi saya hadir di sini, Tuhan yang tunjuk saya hadir di sini (Papua Barat). [Oleh sebab itu] Saya mau merubah suam-suam kuku iman,” katanya.

“Untuk itu saya mohon dengan sangat saudara-saudara dedominasi gereja, mari kita ikat kekuatan yang sama di menara doa di Pulau Mansinam ini. Karena dua hamba Tuhan [Ottow dan Geissler] telah menginjakkan kaki di sini, memberkati tanah ini. Maka itu mari kita mulai. Tahun depan buat lagi perayaan yang lebih dahsyat, dengan dirayakan setiap tahun,” ujar Waterpauw.

Baca Juga:  Konservasi Hutan Tambrauw Diantara Perlindungan dan Penghambat Pembangunan

Selain itu, ia berharap agar banyak anak muda Papua yang terlibat dalam kegiatan perayaan Hut PI.

“Saya mau ada generasi muda yang terlibat banyak di sini [Pulau Mansinam]. Acaranya bukan dari pemerintah, bukan dari Sinode GKI, tapi tumbuh bangkit dari kita sendiri yang menyadari akan pentingnya kehadiran Tuhan di tanah kita ini,” jelasnya.

Sekretaris Badan Pekerja Sinode (BPS) GKI di Tanah Papua, Pdt. Daniel Kaigere ketika sambut Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw di Dermaga Mansinam,Minggu (5/2/2023). (Elisa – SP)

Soal sejarah perjalanan Ottow dan Geissler ke tanah Papua Ia mengaku, tidak baca betul perjalanan dua utusan Tuhan itu, tetapi ia yakin betul tiga setengah tahun perjalanan dari tanah leluhur mereka di Jerman hingga tiba di pulau Mansinam bukan sebuah perjalanan biasa, (tetapi) perjalanan iman yang Tuhan tuntun, dan Tuhan bawa.

“Orang Jawa mengatakan, ada rahasia langit yang besar di tanah ini, asal saudara-saudara kita membuka diri tinggalkan kebiasaan-kebiasaan, tradisi, budaya yang mengikat. Kita datang dengan iman percaya yang sama, anak injil yang adalah Firman Tuhan yang mengajarkan pada kita untuk kita bekerja melayani sesama dengan sungguh-sungguh di tanah ini.”

Baca Juga:  Mahkamah Agung Tolak Kasasi Suku Awyu, Hutan Adat Papua Kian Terancam

Dikatakan, pekabaran injil telah berusia 168 tahun, maka injil telah maju sedemikian rupa, tetapi hingga hari ini masih mendengar ketakutan dari masyarakat dengan alam sekitar sini, sehingga banyak orang tidak mau melangkah. Dampaknya, hari ini masih banyak anak-anak mengalami putus sekolah, karena ketika menyeberang ke kampung lain masih mengalami ketakutan.

“Jadi ketakutan ini dan itu saudara-saudara kita ikat dalam nama Tuhan Yesus kita kuburkan.  Saya diajarkan orang tua dan hamba-hamba Tuhan [sebagaimana dalam firman Tuhan], bila engkau menyerahkan beban hidupmu kepadaKu, jangan pernah ada keraguan sekecil apapun di hatimu. Saya berharap ini menjadi batu loncatan kita,” harapnya.

Ia juga pesankan kepada para hamba Tuhan agar tidak hanya melayani umat di hari minggu saja, tetapi datangi di rumah-rumah mereka (warga jemaat) untuk selamatkan iman mereka.

Baca Juga:  Mahasiswa Intan Jaya Tegas Tolak Eksplorasi Blok Wabu dan Kehadiran Kodim

”Saya pikir itu yang saya sampaikan hari ini. Saya suka guyon ya,” ujarnya sambil tertawa.

“Saya duluh Saulus, tapi saya juga sekarang Paulus. Jadi saya akan sampaikan apa yang saya paham benar adanya. Jadi saya pesankan apa yang disampaikan hamba Tuhan kita nyatakan dengan nama Tuhan kami menginjakkan kaki di atas tanah ini, maka saya berharap maknai makna janji Tuhan melalui kedua hamba Tuhan (Ottow dan Geissler) ini.”

“Jangan kita lalai dan abai. Jadi nanti ada hal-hal yang terjadi mengakibatkan hilangnya nyawa-nyawa yang harus diselamatkan, karena ketidaksetiaan kita akan janji-janji Tuhan melalui kedua hamba Tuhan dan digelorakan para pendeta,” pungkasnya.

Ibadah perayaan Hut PI ke-168 tahun sendiri dihadiri para kepala daerah dari Provinsi Papua Barat, Papua, Papua Barat Daya, dan sejumlah bupati serta anggota DPR. Turut hadir pula Staf Khusus Wakil Presiden, Gatot Prio Utomo.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.