JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Setelah Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) dan Bersatu untuk Kebenaran (BuK) merilis kejadian pembakaran rumah dan penembakan warga sipil di kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, korban meninggal dunia dilaporkan bertambah.
“Sebelumnya kami laporkan ada satu masyarakat yang kena tembak, lalu ada dua yang hilang. Tapi saya baru terima informasi dua orang yang hilang itu sudah ditemukan tulang-tulangnya di satu rumah yang terbakar. Lalu ada lagi yang ditembak mati atas nama Molombabega Hagisimijau umur 60 tahun di desa Titigi, distrik Sugapa,” kata Nehemia Yarinap, koordinator BuK saat ditanya tentang update situasi Intan Jaya, Senin (17/4/2023).
Dengan itu, korban yang meninggal dunia bertambah menjadi empat orang, tiga laki-laki dan satu perempuan. Yakni Pdt. Ebi Bagau, Abiani Weya, Molombabega Hagisimijau, dan Damiana Mirip.
“Kalau yang luka-luka, Amon Abugau umur 15 tahun siswa SMP kelas IX dari desa Eknemba, kena tembak di paha kanan, Yulianus Duwitau kena tembak di bahu dan dirawat. Keduanya warga Eknemba. Sedangkan yang dibakar sebanyak 29 rumah,” katanya.
Kendati agak sulit mendapatkan data-data faktual karena berbagai alasan, pihaknya hingga kini terus melakukan pemantauan situasi di Intan Jaya. Sambil mengingatkan pemerintah memperhatikan secara serius kondisi masyarakat sipil yang terkena dampak perang antara TNI/Polri dan TPNPB OPM di kabupaten Intan Jaya.
“Kami terus mendesak pemerintah serius perhatikan, terutama masyarakat yang mengungsi karena takut, dan yang masih ada di hutan. Saya menduga sebagian masyarakat ada di hutan dan sebagian ada di tempat pengungsian distrik terdekat,” ujarnya.
Sebelumnya, Komunitas Mahasiswa Independen Somatua Intan Jaya (Komisi) menyayangkan adanya kontak tembak antara TNI/Polri dan TPNPB OPM di Intan Jaya yang berdampak terhadap masyarakat sipil setempat.
“Dengan adanya situasi ini psikologis masyarakat di distrik Agisiga, Sugapa, Hitadipa, sangat terganggu, sehingga masyarakat sudah mengungsi ke mana-mana,” kata Ferry Belau, ketua Komisi.
Dalam aksi penyisiran di kampung Munimai, Danggoa, Mbamogo, Titigi dan sekitanya pada Selasa (11/4/2023) lalu, kata Ferry, rumah-rumah warga dibakar, bahkan ditemukan mayat dengan luka tembak pasca penyisiran.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You