PolhukamHAMTPNPB Ndugama Tembak 15 TNI, 12 Jenazah Belum Dievakuasi

TPNPB Ndugama Tembak 15 TNI, 12 Jenazah Belum Dievakuasi

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) menyatakan 12 jenazah anggota TNI masih ada di markas TPNPB Ndugama-Derakma. Belum dievakuasi.

Dalam siaran pers yang diterima suarapapua.com, Senin (17/4/2023), Sebby Sambom, jubir TPNPB mengaku telah mendapat laporan resmi dari Pemne Kogeya melalui telepon seluler bahwa pasukan TPNPB berhasil menyerang pos militer di distrik Mugi, kabupaten Nduga dan menembak mati 13 anggota TNI serta merampas senjata dan amunisi.

Kata Sebby, berdasarkan laporan Pemne Kogeya, hanya satu mayat yang telah diambil aparat militer Indonesia. Sedangkan, 12 mayat lainnya belum dievakuasi.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Selain itu, anggota TNI yang ditahan pasukan TPNPB pada tanggal 15 April 2023, sudah dieksekusi mati pada tanggal 16 April 2023. Sehingga anggota TNI yang ditembak mati oleh pasukan TPNPB berjumlah 15 orang. Satu sudah dievakuasi, 12 belum dievakuasi, dan dua jenazah lainnya belum dipastikan,” kata Sebby mengutip laporan Pemne Kogeya.

Selain itu, Sebby juga memberikan catatan khusus kepada panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk tidak menutupi kematian anggota TNI yang bertugas di Papua.

“Angka anggota TNI yang ditembak mati ini sudah dipastikan langsung dari pimpinan TPNPB Ndugama Derakma, oleh karena itu Jakarta tidak boleh menyembunyikan anggota TNI yang menjadi korban di tangan pasukan TPNPB.”

Baca Juga:  Jokowi Didesak Pecat Aparat TNI yang Melakukan Penganiayaan Terhadap Warga Papua

Lanjut Sebby, Pemne Kogeya mengabarkan, Senin (17/4/2023) pagi Pukul 07.06 WIT, 6 helikopter milik TNI melakukan serangan udara ke arah markas Kodap III TPNPB OPM Ndugama Derakma.

“Mereka menurunkan bom seperti yang pernah diturunkan pada tahun 1996 di Yibalia. Pada saat itu dalam pengejaran yang telah dilakukan oleh militer Indonesia terhadap pimpinan pasukan TPNPB yaitu tuan Silas Elimin Kogoya, tuan Yudas Daniel Kogoya dan tuan Daud Lokbere serta pasukan mereka. Pada saat itu tim peneliti Lorenz yang disandera oleh TPNPB dibawah pimpinan almarhum jenderal Kelly Kwalik,” ujar Sebby yang menyebutkan itu pernyataan resmi Egianus Kogeya.

Baca Juga:  PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di Papua

Terhadap gencarnya serangan tersebut, Sebby Sambom menyatakan, keselamatan pilot pesawat Susi Air asal Selandia Baru yang disandera TPNPB terancam karena TNI/Polri melakukan serangan udara menggunakan helikopter.

“Oleh karena itu, kami TPNPB sampaikan kepada pemerintah Selandia Baru bahwa jika pemerintah Selandia Baru mau agar warga negaramu selamat, upayakan agar segera ambil keputusan dan duduk di meja negosiasi dengan pimpinan TPNPB,” ujarnya.

Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Hari Konsumen Nasional 2024, Pertamina PNR Papua Maluku Tebar Promo Istimewa...

0
“Kami coba terus untuk mengedukasi masyarakat, termasuk para konsumen setia SPBU agar mengenal Pertamina, salah satunya dengan menggunakan aplikasi MyPertamina sebagai alat pembayaran non tunai dalam setiap transaksi BBM,” jelas Edi Mangun.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.