Tanah PapuaAnim HaEmerickus Sarkol Berpulang Jelang Festival Asmat 2023

Emerickus Sarkol Berpulang Jelang Festival Asmat 2023

TIMIKA, SUARAPAPUA.com — Emerickus Sarkol, budayawan yang identik dengan kurasi kebudayaan Asmat selama puluhan tahun, telah berpulang ke rumah abadi, Selasa (22/8/2023) lalu. Kepulangannya jelang kegiatan besar: Festival Asmat Pokman ke-36 tahun 2023 yang akan digelar awal Oktober mendatang.

Emerickus Sarkol yang akrab dengan nama sapaan Erick Sarkol, selama ini menjabat sebagai Kurator Museum Asmat.

Sehari-harinya bekerja sebagai ketua Komisi Kebudayaan di Keuskupan Agats, Erick Sarkol dipercayakan sebagai ketua panitia pelaksana Festival Asmat Pokman ke-36.

Di saat sedang menjalankan berbagai kegiatan persiapan untuk sukseskan Festival Asmat Pokman ke-36, Erick Sarkol jatuh sakit hingga meninggal dunia pada 22 Agustus lalu.

Meninggalnya tokoh sentral kebudayaan Asmat itu membawa duka mendalam bagi berbagai pihak. Tidak terkecuali tim kerja, juga pihak keuskupan dan masyarakat adat Asmat.

Setelah Erick Sarkol meninggal dunia, Festival Asmat Pokman ke-36 akan ditunda atau tetap dilaksanakan sesuai agenda sebelumnya? Menjadi bahan perbincangan publik belakangan ini sebelum akhirnya pihak panitia pelaksana memberikan jawaban pasti.

Festival yang terjadwal pelaksanaannya adalah 7 sampai 13 Oktober 2023 di Agats, Asmat, dipastikan tetap digelar tanpa mengalami perubahan waktu.

Hal itu sebagaimana surat dari panitia Festival Budaya Pokman ke-36 tertanggal 30 Agustus 2023 yang ditujukan ke para pengukir dan penganyam di beberapa distrik: Agats, Sawa-Erma, Unir Sirau, Joerat, dan Pulau Tiga.

Baca Juga:  Atasi Konflik Papua, JDP Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog

“Dengan hormat, kita semua berduka atas berpulangnya bapak Erick Sarkol pada tanggal 22 Agustus lalu. Bapak Erick sangat berjasa sebagai penjaga kebudayaan suku Asmat selama 49 tahun. Semoga semangat pengabdian beliau kita teruskan dengan tetap menjaga jati diri dan budaya di kabupaten Asmat sampai anak-cucu seperti yang selalu beliau perjuangkan bersama kita,” tulisnya dalam surat itu.

Lanjut ditulis lagi, “Di tengah rasa duka ini, Bapa Uskup Agats menunjuk kami tim seleksi untuk melanjutkan seleksi ukiran dan anyaman bagi distrik yang belum sempat dilakukan seleksi dan nominasi oleh bapak Erick Sarkol. Keputusan ini dilakukan mengingat waktu pelaksanaan Festival Asmat Pokman ke-36 semakin dekat (7-13 Oktober 2023).”

Informasi mengenai pelaksanaan seleksi ukiran dan anyaman juga disebutkan dalam surat itu. Dijelaskan ketentuan waktu maupun tempat seleksinya.

  1. Wilayah distrik Unit Sirau akan dilakukan di Gereja Komor, Senin, 4 September 2023.
  2. Wilayah distrik Sawa-Erma, Pulau Tiga, dan Joerat di lapangan pos distrik Sawa-Erma, Selasa, 5 September 2023.
  3. Wilayah distrik Agats akan dilaksanakan dari halaman Museum Asmat, Kamis, 7 September 2023.
Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Selama beberapa waktu lalu, sebelum ajal menjemput, Erick Sarkol bersama timnya telah turun ke sejumlah distrik untuk menyeleksi ukiran dan anyaman dari masyarakat yang akan ditampilkan di arena Festival Asmat Pokman ke-36.

Adapun lima distrik yang telah disambangi tim seleksi, yakni: Safan, Fayit, Betsbamu, Atsj, dan Akat. Tim turun sejak 31 Juli hingga 11 Agustus 2023.

Sementara itu, jabatan ketua panitia Festival Asmat Pokman ke-36 yang ditinggalkan (alm) Erick Sarkol akan dilanjutkan RD. Inocentius Rettobjaan, Pr, Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agats. Dan, John Ohoiwirin ditunjuk sebagai ketua tim seleksi.

Duka Mendalam

Erick Sarkol tercatat sebagai kepala Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat.

Keuskupan Agats sangat kehilangan seniman dan budayawan Asmat.

Ia dianggap sosok ikonik, karena seluruh hidupnya dihabiskan hanya untuk pelestarian dan pengembangan kebudayaan Asmat.

Pria kelahiran Metomka, Mindiptana, kabupaten Boven Digul, 28 November 1951, itu sangat letak dengan kebudayaan Asmat.

Erick Sarkol tiba di Agats dari Merauke sejak April 1973, dan bekerja di Keuskupan Agats.

Baca Juga:  AJI, PWI, AWP dan Advokat Kecam Tindakan Polisi Terhadap Empat Jurnalis di Nabire

Kabar duka dari staf Pusat Pastoral Keuskupan Agats, Erick Sarkol meninggal dunia karena lama mengidap penyakit gula.

Kronologisnya, sejak Selasa (15/8/2023), Erick Sarkol masuk RSUD Agats setelah 3 hari sebelumnya jatuh dari motor di Agats. Lantaran kondisinya makin berat akibat komplikasi penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, serta radang akut luka di kaki, ia dirujuk ke RSUD Timika atas persetujuan Uskup Agats, Mgr. Aloysius Murwito, OFM.

Dengan bantuan pesawat dicarter Pemkab Asmat, Erick Sarkol diterbangkan ke Timika pada Jumat (18/8/2023). Dalam penerbangan didampingi satu dokter, satu perawat dan tiga anaknya.

Sehari kemudian, Sabtu (19/8/2023), Mgr. Murwito memberikan dukungan dengan mengunjunginya di ruang ICU RSUD Timika. Saat itu turut mengurapi Erick Sarkol dengan sakramen Minyak Suci.

Selasa (22/8/2023), ia menghembuskan nafas terakhirnya tepat pukul 16.06 WIT di RSUD Timika. Tiga anaknya: Jimmy Thomas Fransiskus, Simon Petrus, dan Andreas, menangisi ayah tercinta mereka.

Jenazahnya kemudian diterbangkan ke Agats-Asmat, negeri yang setia ia abdi selama 50 tahun. Hingga disemayamkan di Gereja Katedral Salib Suci Agats dan dikebumikan di pekuburan umum, Rabu (23/8/2023). []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.