Hengki Bayage, sekretaris Komisi V DPRP Papua. (Ist)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Hengki Bayage, anggota DPR Papua, mendesak Kepolisian Daerah (Polda) khususnya Polres Yahukimo segera mengungkap pelaku pembunuhan terhadap dua ibu secara sadis dan tidak manusiawi di Dekai, kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (11/10/2023).

Desakan itu disampaikan mengingat pelaku telah mencabut nyawa manusia yang tidak bersalah secara paksa dan secara tidak manusiawi.

“Kejadian tersebut sangat disayangkan. Karena penganiayaan berujung hingga menghilangkan nyawa secara paksa. Kedua ibu atas nama IS (29) dan AK (25) meninggal. Saya minta dengan hormat, polisi di Yahukimo segera mengungkap pelakunya,” ujar Hengki Bayage, Kamis (19/10/2023).

Kata Hengki, sebagai perwakilan rakyat Papua dari Yahukimo meminta pihak keamanan harus telusuri dan segera tangkap pelakunya untuk diproses.

Baca Juga:  Empat Terdakwa Pembunuhan Bebari dan Wandik Dibebaskan, Wujud Impunitas

“Kejadian yang menimpa dua ibu itu adalah warga yang mengungsi dari Muara Bontoh. Tidak boleh biarkan kasus ini berlarut. Karena kalau terjadi pembiaran, kemungkinan masalah bisa melebar,” kata Bayage.

ads

“Karena kejadian yang terjadi terhadap kedua ibu adalah, justru mereka yang mengungsi dari Muara Bontoh. Tidak boleh biarkan kasus ini berlarut. Karena kalau terjadi pembiaran, kemungkinan masalah bisa melebar,” kata Bayage.

Sekali lagi, sekretaris Komisi V DPRP ini menyatakan, kepolisian sebagai penegak hukum harus segera lacak dan tangkap pelaku agar tidak terkesan ada proses pembiaran.

Sebelumnya, Solidaritas Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Papua (SAKTPP) dan Rukun Keluarga Angguruk Pronggoli Panggema Kosarek (RK Anpropakos) di Jayapura telah melakukan pengaduan ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) perwakilan Papua.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

“Kami sudah lapor kepada LBH dengan tujuan agar kejadian yang menimpa kedua ibu itu segera ditangani melalui jalur hukum negara ini. Karena kejadiannya sangat sadis, keji, dan tidak manusiawi, bahkan alat kelaminnya dipotong itu tindakan kurang ajar. Pasti pelakunya bukan manusia normal,” ujarnya dengan sedih dan kecewa.

Sementara itu, Wahyu Heluka, koordinator pengungsi di Yahukimo, mengaku, kedua ibu yang menjadi korban tindak kekerasan oleh oknum tidak dikenal ktu benar-benar masyarakat pengungsi.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

“Saya kesal dengan kejadian ini. Saya sedang berusaha untuk mencari bantuan bama kepada pemerintah, LSM, dan organisasi lain untuk mencukupi kebutuhan pengungsi, tetapi saat kedua ibu pergi ambil makanan di kebun malah dianiaya hingga meninggal. Kami sangat terpukul dengan tindakan biadab itu. Atas nama Tuhan dan atas nama kemanusiaan, saya kutuk pelaku,” tandasnya.

Wahyu juga berharap, polisi segera bertindak agar oknum pelakunya bisa diketahui keluarga korban dan publik.

“Kami sudah bicara dengan keluarga korban, dari RK Anpropakos. Kami mau harus ada keadilan. Pelaku segera diungkap dan ditahan,” katanya. []

Artikel sebelumnyaKenakan Busana Sesuai Cita-cita, Ribuan Anak Paniai Rayakan Hari Anak Kingmi Papua
Artikel berikutnyaMenanti Keputusan MK, Moi Klabra Bakal Gelar Tikar Adat