Tanah PapuaLa PagoUmumkan 10 Alasan Usai Palang Kantor Bupati Lanny Jaya

Umumkan 10 Alasan Usai Palang Kantor Bupati Lanny Jaya

TIOM, SUARAPAPUA.com — Setelah kantor bupati Lanny Jaya dipalang, Senin (20/11/2023) pagi, sedikitnya 10 poin pernyataan diumumkan kelompok aksi massa dikoordinir Nius Kogoya.

Koordinator yang juga tokoh pendiri kabupaten Lanny Jaya menyatakan, masyarakat Lanny Jaya dengan tegas menolak kehadiran Petrus Wakerkwa, mantan penjabat bupati Lanny Jaya, kembali menjabat sebagai pelaksana harian (Plh) bupati Lanny Jaya.

Spanduk berisi 10 poin pernyataan sikap yang dipajang di gerbang kantor bupati Lanny Jaya. (Liwan Wenda – Suara Papua)

Diuraikan sejumlah alasannya. Pertama, yang bersangkutan sebelumnya pernah menduduki sejumlah jabatan di kabupaten Lannya Jaya. Antara lain kepala Dinas Keuangan selama 8 tahun, kepala Badan Kepegawaian selama 1 tahun, lanjut menjabat Sekda Lanny Jaya hingga diangkat sebagai Pj Bupati Lanny Jaya sejak 2022 sampai Mei 2023.

“Selama menjabat sebagai penjabat bupati Lanny Jaya dievaluasi pada Mei 2023 dianggap gagal mengelola pemerintahan, sehingga digantikan oleh Doren Wakerkwa. Dari silsilah keturunan, mereka dua adik kakak. Kabupaten Lanny Jaya ada ini bukan untuk satu dua orang. Bukan milik satu keluarga. Adik meninggal digantikan kakak, itu cerita mati. Tidak benar secara aturan. Jabatan penjabat bupati bukan milik warisan,” ujarnya.

Baca Juga:  ULMWP Mengutuk Tindakan TNI Tak Berperikemanusiaan di Puncak Papua

Nius Kogoya menyatakan, “Jabatan di pemerintahan ada aturan. Tidak bisa digantikan oleh saudaranya, karena ini bukan urusan keluarga.”

Tidak mau posisi yang ditinggalkan almarhum diganti saudaranya, massa menyatakan menolak penunjukan tanpa mengikuti prosedur dan mekanisme.

Terdapat sedikitnya 10 pernyataan untuk mengungkapkan alasan menolak mantan Pj Bupati Lanny Jaya melanjutkan jabatan meski berstatus Plh.

  1. Evaluasi kinerja Pj Bupati Lanny Jaya periode 2022-2023 dengan predikat Disclaimer.
  2. Bertolak dari hasil tersebut, maka saudara Petrus Wakerkwa dianggap tidak berhasil alias tidak mampu menjadi Pj Bupati Lanny Jaya, sehingga digantikan bapak Doren Wakerkwa.
  3. Jabatan Pj bupati Lanny Jaya Petrus Wakerkwa karena hasil evaluasi Disclaimer diambil oleh Doren Wakerkwa hingga meninggal dunia kemudian diberikan ke adiknya Petrus Wakerkwa, apakah jabatan ini jabatan keturunan?.
  4. Ini kepentingan siapa yang bermain, dibayar berapa bisa loloskan lanjut Plh Bupati Lanny Jaya?.
  5. Pertama usulkan Pj Bupati Lanny Jaya Petrus Wakerkwa hingga memotong uang desa di distrik Buguk Gona masing-masing Rp50 Juta, menjadi rahasia umum, tapi penegak hukum tidak proses/tidak periksa.
  6. Infrasktuktur dasar seperti kantor dinas, listrik, air, rumah-rumah jabatan, perumahan staf belum ada sampai saat ini sudah 13 tahun sejak tahun 2011.
  7. Selama satu tahun beliau tidak berhasil, jarang tinggal di Tiom, kantor selalu di Wamena, Jayapura, Jakarta.
  8. Kami minta tidak tidak boleh menjabat sebagai P Bupati Lanny Jaya karena kami anggap dia tidak mampu kerja selama 13 tahun.
  9. Kami tidak akan pernah bubar dari kantor bupati Lanny Jaya dan kami akan bekukan pemerintahan sampai ada Penjabat Bupati Lanny Jaya yang baru.
  10. Saya dengan adik-adik bawa kabupaten ini bukan untuk kepentingan orang tertentu, melainkan untuk semua orang karena tidak ada KKN di atas tanah Injil ini.
Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah
Gerbang kantor bupati Lanny Jaya dipalang, Senin (20/11/2023) pagi. ara pegawai terpaksa tidak mengadakan apel pagi dan tidak masuk kantor. (Liwan Wenda – Suara Papua)

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejak pagi hari kantor bupati Lanny Jaya dipalang, tokoh pejuang pemekaran menyatakan tidak akan buka selama sepekan hingga ada jawaban dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan penjabat gubernur provinsi Papua Pegunungan.

“Dari Mendagri dan gubernur kalau belum ada jawaban, saya akan lanjut palang selama satu bulan,” ujar Nius Kogoya. []

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Terkini

Populer Minggu Ini:

20 Tahun Menanti, Suku Moi Siap Rebut Kursi Wali Kota Sorong

0
"Kami ingin membangun kota Sorong dalam bingkai semangat kebersamaan, sebab daerah ini multietnik dan agama. Kini saatnya kami suku Moi bertarung dalam proses pemilihan wali kota Sorong," ujar Silas Ongge Kalami.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.