SENTANI, SUARAPAPUA.com— Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Memberamo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) melaksanakan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) penyediaan dan penanaman kepada kelompok penanam di Kampung Sosiri, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (12/12/2023).
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS, Memberamo Irwan Sihotang mengatakan, kehadiran merek di kampung Sosiri untuk memberikan Bimtek kepada masyakarat setempat.
“Saat ini kami ada di Sosiri, distrik Waibu untuk melakukan pembinaan teknis kepada masyarakat terkait dengan penanaman rehap DAS. Kita memberikan pembinaan-pembinaan terkait penanaman, penyelaman kemudian terkait penyediaan bibit,” kata Irwan kepada suarapapua.com pada, Selasa (12/12/2023)
Kata Irwan, pembinaan teknis dilakukan agar masyarakat paham untuk meningkatkan pengetahuannya.
“Dengan Bimtek, tujuannya agar masyakarat lebih paham dan meningkatkan pengetahuannya dalam penanaman,” ucapnya.
Semenara di Sosiri, pihaknya melakukan penanaman pohon-pohon baik yang berbuah maupun pohon pelindung.
“Kebutuhan bibit intensif itu sebanyak 1.100 batang per hektara. Bibit terdiri dari tanaman kayu-kayuan, seperti Jati Putih, Team Besi, Lenggua dan Yanglan. Sedangkan untuk buah-buahan ada Matoa, Mangga, Pinang , Duku dan tanaman lainnya,” jelas Irwan.
Menurut Irwan, program yang dilakukan pihaknya merupakan program PT. Freeport terhadap lokasih tambang di Timika.
“Jadi mereka punya kewajiban penanaman satu banding satu yang mereka dapat disitu lalu ditanam.”
“Program penanaman nilai dalam setiap kelompok ada 3 tahun, mulai dari pembuatan tanaman hingga pemeliharaan. Jadi ada tiga tahun,” ujar Sihotang.
Sedangkan target mereka lebih dari 400 ribu lebih hektar sudah di mulai dari tahun 2021.
“Kami dalam kegiatan ini adalah supervisi dan Bimtek terhadap rehab DAS. Untuk semua pengadaan itu murni dari PTFI bersama rehab DAS itu sendiri. Untuk bibit itu bisa dari dinas dan juga dari masyakarat. Untuk dari masyakarat itu diambil perpohon Rp: 4000 ribu dan itu sesuai dengan ukuran. Untuk di Sosiri ada 6 kelompok dan dalam satu kelompok ada 15 anggota kerja,” ujarnya.