JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kompi Jogaetea Mboetuga, Kodap VIII Intan Jaya mengumumkan duka nasional atas gugurnya Haresatu Nambagani, salah satu anggota TPNPB Kompi Jogaetea Mboetuga Kodap VIII Intan Jaya pada 23 Januari 2024.
“Kami TPNPB- OPM Kodap VIII Intan Jaya mengumumkan duka nasional atas gugurnya satu personil kami atas nama Haresatu Nambagani. Almarhum dalah seorang anggota TPNPB dan dia jadi pahlawan bagi kami TPNPB -OPM Kodap VIII Intan Jaya, khususnya kami atas nama militer kota Wabogo Mbuga hingga Mpoetuga serta Soali. Kami sangat berduka cita atas gugurnya sebagai pahlawan bangsa West Papua,” kata Obe J, Komandan Operasi Lapangan Kompi Jogaetea Mboetuga, Kodap VIII Intan Jaya.
Obe mengatakan, apa yang dilakukan pihaknya di Intan Jaya bukan semata-mata untuk menuntut makan minum, tetapi untuk menolak masuknya eksploitasi sumber daya alam Papua yang disebut Blok B Wabu.
“Kami TPNPB -OPM melakukan perlawanan dengan senjata di Intan Jaya bukan untuk meminta makan dan minum, tapi perang ini untuk menolak dengan tegas masuknya tambang PT.Blok Wabu dan patung Tuhan Yesus di Intan Jaya.”
“Kami minta supaya Pj Bupati Intan Jaya Apolos Bagau segera cabut izin pembangunan patung Tuhan Yesus dan tolak Blok Wabu. Kalau perna tanda tangan rekomendasi untuk Blok Wabu, maka kami minta supaya segera cabut rekomendasi itu,” tukasnya.
Pihaknya juga menyatakan setelah bergerilya melawan aparat TNI dan Polri di Intan Jaya sejak 19 Januari maka menyatakan sikap.
- TPNPB OPM kontak senjata di Intan Jaya bukan untuk meminta makan dan minum.
- Pemerintah Kabupaten Intan Jaya dalam hal ini Pj Bupati Apolos bagau dan kepala dinas Bernard Kobogau segera tanggung jawab nyawa yang gugur dalam perang ini.
- TPNPB -OPM tidak akan menyerah selagi patung Tuhan Yesus dengan Blok Wabu masih ada di daerah Intan Jaya. TPNPB akan tetap melakukan tembakan hingga akhir kebebasan Papua. TPNPB Intan Jaya menegaskan agar pemerintah segera bertanggung jawab atas nyawa yang gugur.