Tanah PapuaDomberaiKecewa Jawaban Pemkab Tambrauw, FPMT Desak DPRD Bentuk Pansus

Kecewa Jawaban Pemkab Tambrauw, FPMT Desak DPRD Bentuk Pansus

TAMBRAUW, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa, intelektual, dan masyarakat yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Tambrauw (FPMT) mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Tambrauw segera membentuk panitia khusus (Pansus) untuk mengaudit ulang anggaran daerah selama lima tahun terakhir.

Usai jumpa pers di Sorong, FPMT turun aksi demonstrasi damai di kantor bupati Tambrauw, Rabu (27/4/2022) lalu.

Apolos Bofra, penanggungjawab aksi FPMT mengatakan tujuan tuntutan FPMT hanya meminta keterbukaan informasi publik terkait penggunaan anggaran.

“Keterbukaan informasi adalah salah satu indikator yang menunjukkan kemajuan suatu daerah. Kami masyarakat Tambrauw dari 29 distrik sangat mengapresiasi pemerintah yang telah membangun kabupaten Tambrauw selama 10 tahun ini. Kami tidak menyudutkan ataupun mencari kesalahan pemerintah. Kami hanya minta keterbukaan informasi,” ujar Bofra.

Baca Juga:  Nomenklatur KKB Menjadi OPM, TNI Legitimasi Operasi Militer di Papua

Pada saat aksi damai, Yoseph Hae, salah satu ASN di lingkungan pemerintah kabupaten Tambrauw, dalam orasinya mempertanyakan penyebab belum dibayarnya ULP ASN selama 17 bulan.

“ASN juga punya kebutuhan. Kira-kira kapan ULP kami dibayar? Honor aparat kampung dari 216 kampung juga sama nasib,” tuturnya.

Sementara itu, Fransiskus Kamat, koordinator aksi FPMT, saat membacakan pernyataan sikap mempertegas desakan kepada pemerintah daerah agar transparan soal penggunaan anggaran daerah.

Baca Juga:  Berlangsung Mulus Tanpa Masalah, KPU Maybrat Diapresiasi

Berikut pernyataan sikap FPMT pada aksi damai di kantor bupati Tambrauw:

  1. Perjelas ke publik terkait penggunaan anggaran pinjaman daerah Rp300 Miliar.
  2. Segera realisasikan ULP ASN.
  3. Segera realisasikan honor aparat kampung dari 216 kampung di 29 distrik.
  4. Kepastian biaya pendidikan.
  5. Kompensasi ganti rugi atas lokasi pembangunan kantor Pemkab Tambrauw.
  6. DPRD segera bentuk Pansus dan mengaudit kembali penggunaan anggaran selama lima tahun terakhir.

Di hadapan massa aksi, Gabriel Assem, bupati kabupaten Tambrauw, mengatakan, pihaknya meminjam dana sebesar 300 Miliar untuk membangun jalan dan jembatan mengingat APBD kabupaten sangat terbatas.

Baca Juga:  HRM Rilis Laporan Tahunan 2023 Tentang HAM dan Konflik di Tanah Papua

“Pemerintah daerah lakukan peminjaman karena APBD sangat terbatas. Waktu itu kondisi jalan dari Moraid-Fef sangat rusak parah,” kata Gabriel.

Mendengar penjelasan tersebut, massa aksi membubarkan diri dengan penuh kecewa karena tidak puas dengan jawaban dari bupati Tambrauw.

Fransiskus Kamat mendesak DPRD segera bentuk Pansus.

“Rakyat Tambrauw pulang dengan kecewa. Sekali lagi FPMT dengan tegas menekankan kepada DPRD Tambrauw bentuk Pansus secepatnya,” ujar Kamat.

Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aktivitas Belajar Mengajar Mandek, Butuh Perhatian Pemda Sorong dan PT Petrogas

0
“Jika kelas jauh ini tidak aktif maka anak-anak harus menyeberang lautan ke distrik Salawati Tengah dengan perahu. Yang jelas tetap kami laporkan masalah ini sehingga anak-anak di kampung Sakarum tidak menjadi korban,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.