Nasional & DuniaVictor Yeimo: Tidak Boleh Lagi Ada Rasisme di Papua!

Victor Yeimo: Tidak Boleh Lagi Ada Rasisme di Papua!

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Victor Yeimo meminta dukungan semua orang yang ada di Papua dan di dunia internasional yang melawan rasisme untuk mendukung sidang yang sedang dijalaninya di Pengadilan Negeri (PN) Jayapura, Papua.

Victor Yeimo sampaikan hal itu usai menghadiri sidang lanjutan dengan agenda pembacaan eksepsi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), Selasa (17/1/2023) siang di PN Jayapura.

Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

Yeimo tegaskan, rasisme itu kejahatan kemanusiaan luar biasa yang hingga kini masih menjadi musuh bersama di seluruh dunia.

“Rasisme itu kejahatan kemanusiaan. Kejahatan luar biasa. Extra ordinary-crimes. Saya butuh dukungan semua orang yang melawan rasisme harus mendukung sidang ini,” ujarnya.

Sebagai satu bentuk kejahatan kemanusiaan luar biasa, kata Victor Yeimo, semua pihak di Papua dan dunia harus tegas lawan rasisme.

Baca Juga:  Velix Vernando Wanggai Pimpin Asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Papua

“Kita perangi rasisme bersama-sama. Tidak boleh ada rasis di Papua. Tidak boleh ada rasis di seluruh dunia,” tegas Yeimo.

Victor Yeimo, juru bicara internasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB) ditangkap aparat keamanan di Tanah Hitam, Abepura, kota Jayapura, pada tanggal 9 Mei 2021. Sebelumnya, ia dituduh melakukan tindak pidana makar atas dasar orasi dan partisipasinya dalam aksi demo damai anti-rasisme di kota Jayapura, 19 Agustus 2019.

Baca Juga:  Suku Abun Gelar RDP Siap Bertarung Dalam Pilkada 2024

Meskipun ditangkap tidak sesuai prosedur, Victor Yeimo hingga kini masih menjalani proses persidangan dengan sttaus terdakwa.

Sejak pekan lalu selepas menjalani sidang eksepsi, ia ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Abepura.

Pewarta: Agus Pabika
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

LBH Papua Soroti Penangkapan Pelajar dan Interogasi Guru Akibat Mencoret Pakaian...

0
Kapolri segera perintahkan Kapolda Papua agar mendidik anak buahnya untuk tidak menggunakan stigma bendera Bintang Kejora sebagai dasar tindak kriminalisasi maupun melegalkan tindakan pelanggaran hukum terhadap pelajar maupun warga masyarakat Papua.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.