Panglima TNI: TNI Netral dalam Pilkada di Papua

Media dan Masyarakat Harus kontrol TNI saat Pilkada Serentak 2017 di tanah Papua

0
2781
Panglima ketika melakukan kunjungan kerjannya meninjau pembangunan jalan trans Papua yang menghubungkan Kabupaten Jayawijaya menuju Kabupaten Nduga (Ist).
adv
loading...

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan kepada seluruh personil TNI agar harus berperilaku netral dalam pilkada serentak tahun 2017 yang akan dilangsungkan 15 Februari 2017. Termasuk ia meminta kepada media serta masyarakat untuk mengontrol.

“Saya sudah perintahkan netralitas TNI dan memberikan penekanan dan saya minta masyarakat dan media mengontrol TNI,” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ketika melakukan kunjungan kerjanya meninjau pembangunan jalan trans Papua yang menghubungkan Kabupaten Jayawijaya menuju Kabupaten Nduga, Kamis (2/2/2017).

Kata Panglima, bila media dan masyarakat menemukan adanya TNI yang tidak netral untuk segera melaporkan kepada pihaknya dengan rincian yang jelas dengan lokasi atau pangkatnya.

Baca Juga:  Gereja Pasifik Desak MSG Keluarkan Indonesia Jika Tidak Memfasilitasi Komisi HAM PBB Ke Papua

“Jangan melapor tanpa tidak tau siapa dan tempatnya. Ini tidak boleh karena menimbulkan fitnah, tetapi bila ada bukti yang jelas maka akan kita tindak sesuai hukum dan peraturan,” tukasnya.

“Jika ada permintaan Kepolisian dalam pengamanan Pilkada maka Dandim, Danrem dan Pangdam harus memberikannya sesegera mungkin dan laporannya belakangan,” ucapnya.

ads

Panglima juga menjelaskan alasan kunjungannya ke Papua, terutama melihat pembangunan jalan trans Papua antara Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Nduga Papua.

“Mengapa saya mengecek kesini yakni kita punya Presiden ini jika perintah dan tidak tau waktunya tiba-tiba mengecekkan, sehingga dari pada saya dicek dan salah tidak tau apa-apa maka saya dengan pak Kasad kesini menggunakan sepeda motor,” pungkasnya.

Baca Juga:  Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

Selain itu ia mengatakan, pembangunan jalan pemghubung antara dua kabupaten ini seperti mimpi yang luar biasa, dimana jalan dari Kabupaten Asmat menuju Kabupaten Nduga dan juga Jayawijaya akan menjadi jalan aspal sehingga roda perekonomian dan penyaluran barang-barang dapat dilakukan melalui jalur darat.

“Sekarang tinggal aspal dan penyelesaian jembatan dan bila PU mengalami kesulitan penyelesaianya maka kami siap.”

Ia menambahkan, pengerjaan jalan 284 kilo meter ini sama sekali tidak ada gangguan oleh pihak yang selama ini bertentangan dengan Negara.

Baca Juga:  PGGY Kebumikan Dua Jasad Pasca Ditembak Satgas ODC di Dekai

“Jika separatis mengganggu pembangunan jalan maka mereka tidak sayang kepada masyarakat di pegunungan tengah ini karena menghambat pembangunan. Selama ini tidak ada karena mereka sadar pembangunan dilakukan untuk mensejahtrakan masyarakat,” ujarnya.

Sementara Wempi Wetipo Bupati Kabupaten Jayawijaya memberikan apresiasi atas kinerja oleh TNI dalam membuka ruas jalan trans Papua ini, karena saat ini sudah bisa dinikmati manfaatnya, baik oleh masyarakat Nduga atapun Jayawijaya.

“Bila jalan selesai dan bisa dilalui dari Asmat dan kewamena menggunakan kenderaan maka sudah pasti harga barang yang mahal di Wamena dan pegunungan tengah bisa ditekan,” ujarny Bupati Wempi.

 

Pewarta : Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaHerman Pabika: Saya akan Laporkan Oknum Penyebar Berita Hoax Atas Nama Saya
Artikel berikutnyaSidang Perdana Demianus Yogi dan Jemmy Yogi Ditunda