Warga Minta Pemkot Jayapura Bikin Aturan untuk Kawasan Kali Kamwolker

0
3059

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Kota Jayapura Melalui Pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk diperhatikan serta membuat suatu peraturan di kawasan kali kamwolker, lantaran pipa besi tempat aliran air mulai rusak.

“Saya baru tadi ke kawolker dan saya lihat beberapa fasilitas untuk air mengalir, yang di bangun Indonesia sudah rusak hanya belanda saja yang masih ada. Yang ada itu saya ragu kan  karena ada masyarakat kita yang berkebun hingga kedalam, sehingga saya mau untuk pemerintah kota perhatikan,” kata Toni Helambo, mahasiswa pascasarjana Uncen saat bertandang ke  Kantor  Redaksi Suarapapua.com, Rabu (17/7/2019).

Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

Dia mengungkapkan, untuk sementara dirinya sedang mengejar pendidikan S2 jurusan biologi di Uncen. Sesuai dengan materi yang didapati, akan dampak buruk jika pemerintah memberikan kawasan kali kamwolker dibiarkan.

“Jurusan saya belajar tentang alam. Sehingga jika besi dari belanda itu tidak dilindungi, maka ada  orang niat jahat masuk dan akan merusak dan akan berdampak kota ini akan susah dengan air. Apa lagi air adalah kebutuhan mendasar sekarang,” bebernya.

Baca Juga:  Lima Bank Besar di Indonesia Turut Mendanai Kerusakan Hutan Hingga Pelanggaran HAM

Dirinya berharap, Pemerintah Kota Jayapura akar membuat peraturan dan menempatkan keamanan di atas supaya masyarakat yang berkebun bisa berjarak dari keberadaan besi tersebut.

ads

“Saya bicara ini tidak ada kepentingan. Namun dari ilmu yang saya terima, dan diprediksi akan bahaya. Bisa terjadi seperti sentani. Saya mau harus ada keamanan di sana bahkan besi tersebut harus buat semacam pagar,” ucapnya.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Sebelumnya, warga di sekitaran kali kamwolker meragukan, karena banyak penduduk membuat pemukiman di daerah resapan air.

“Air di Kali Cycloop ini menghidupkan warga kota yang ada. Kalo banyak perumahan tentu akan ada aktivitas yang lain. Hingga aliran air akan terganggu,” Kata barens Ohe warga kampung waena, kepada jubi 2016 silam.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKNPI Menilai Isu Referendum akan Muncul Setelah Otsus Berakhir 2021
Artikel berikutnyaLasarus Giban Bantah Foto yang Beredar