Dua Anggota TNI Terluka Setelah Diserang di Danau Habema

0
1788

JAYAPURA,Papua Today/SUARAPAPUA.com— Pratu Panji dan Pratu Sirwandi, dua anggota TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) dari Yonif Para Raider 751/VJS mengalami luka tembak akibat diserang kelompok bersenjata di sekitar Danau Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat sore, (16/8/2019).

Seperti dikutip media ini dari papuatoday.com, peristiwa ini terjadi ketika kendaraan yang mereka tumpangi rombongan yang berjumlah 12 orang ini sedang melintasi Danau Habema menuju Mbua, Kabupaten Nduga. Tiba-tiba KKSB menghadang dan menembaki mereka.

Baca Juga:  Soal Pembentukan Koops Habema, Usman: Pemerintah Perlu Konsisten Pada Ucapan dan Pilihan Kebijakan

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawsih, Letkol CPL. Eko Daryanto ketika dikonfirmasi wartawan, membenarkan hal ini.

“Kita cek dulu agar tidak salah,” singkat Letkol Eko lewat telepon selulernya.

Terpisah, Kapolres Jayawijaya, AKBP. Tonny Ananda mengatakan kepolisian tengah meningkatkan status keamanan menjadi siaga satu di wilayah hukumnya, pasca penyerangan KKSB itu.
Sebab, Kabupaten Nduga adalah bagian dari wilayah hukum Polres Jayawijaya.

ads

“Iya benar terjadi. Silahkan dikonfirmasi ke Kodim Wamena dan Kodam Cenderawasih,” katanya lewat selulernya.

Baca Juga:  Usut Tuntas Oknum Aparat yang Diduga Aniaya Warga Sipil Papua

Kedua korban tengah dilarikan dan mendapatkan pertolongan medis di RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Pratu Panji mengalami luka tembak di bahu kirinya, sementara Pratu Sirwandi mengalami luka tembak di paha kiri dan tembus ke bagian pinggangnya.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) lewat akun facebooknya menyatakan pihak TPNPB di bawah pimpinan Egianus Kogeya telah menembak kendaraan yang ditumpangi anggota TNI di danau Habena. TPNPB menyatakan siap bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

Baca Juga:  Kronologis Tertembaknya Dua Anak Oleh Peluru Aparat di Sugapa, Intan Jaya

“Saya Egianus Kogeya panglima Kodap III Ndugama siap bertanggungjawab,” katanya.

Egianus Kogeya juga menegaskan bahwa menolak untuk disebut sebagai OTK, KKB, KKSB dan KKSB.

“Nama saya Egianus Kogeya. Kenapa negara sebut kami OTK? Saya sudah menembak 2 orang anggota Kopassus di Derakma tanggal 14 dan tanggal 16 saya tembak lagi dua strada yang ditumpangi TNI,” jelasnya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaLBH Surabaya dan KontraS Surabaya Siap Dampingi Mahasiswa Papua
Artikel berikutnyaKoman: Dua Orang Ditangkap Saat Antar Makanan di Asrama Papua Surabaya