DEKAI,SUARAPAPUA.com— Setelah lakukan aksi demo dan terjadi kebakaran dua sekolah, satu rumah, dan satu truck membuat masyarakat Yahukimo panik dan tidak beraktivitas seperti biasanya.
Lidia, salah satu pedagang sembako di ruko Dekai mengatakan, dirinya tidak membuka ruko miliknya karena dirinya mendengar ada demo susulan dan takut rukonya dibakar.
“Saya tidak buka karena katanya ada demo. dan ada takutnya ruko saya dirusak dan dibakar oleh massa aksi demo jadi saya tidak buka ruko saya,” jelasnya kepada suarapapua.com Senin, (2/9/2019).
Lidia katakan, dirinya akan buka ketika suasana di kota dekai benar-benar kondusif. Dirinya juga berharap kota Dekai cepat kondusif, agar aktifitas perekonomian, pendidikan, dan kesehatan bisa berjalan baik seperti biasanya.
Senada juga disampaikan Ujang, salah satu warga pendatang yang sudah mendiami Kota Dekai sejak tahun 2006. Ujang berharap agar pemerintah kabupaten Yahukimo segera mengambil jalan singkat agar Kota Dekai bisa aman.
“Pemkab Yahukimo bisa ambil jalan singkat agar Dekai bisa aman. Sampai sekarang para warga non Papua sudah mulai pulang kampung,” harapnya.
Namun untuk dirinya, ujang katakan dirinya tidak mempunyai sanak-saudaranya di kampung halamannya dan sanak-saudaranya adalah orang asli dekai (Momuna) sehingga sampai mati pun dirinya katakan, ia tetap jadi suku Momuna karena dari usia mudah hingga dirinya sudah dewasa dan sudah mempunyai cucu.
Dari pantauan suarapapua.com aktifitas perkantoran, perekonomian, pendidikan, kesehatan, sampai saat ini tidak berjalan baik. tempat umum seperti bandara, ruko-ruko, pasar, dan perkantoran di Dekai terlihat sepi.
Pewarta : Ruland Kabak
Editor   : Arnold Belau