YALIMO, SUARAPAPUA.com— Malhai Mabel, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung menegaskan agar masyarakat tidak menjula tanah.
Malhai Mabel, Kadis PMK Kabupaten Yalimo, menegaskan masyarakat OAP tidak boleh menjual tanah hak ulayat adat masing-masing. Hal tersebut ditegaska Biatodalam forum pelatihan LMA Distrik Elelim, Yalimo pada Selasa, (03/12/2019) siang di Gedung PKK Kabupaten Yalimo, Elelim.
“Masyarakat tidak boleh jual tanah, hutan, batu, yang ada di atas Tanah Papua ini. Kecuali OAP sendiri kalau dia mau kelola atau apa ya, itu tidak membatasi. Tapi kalau menjual beli tanah di pihak lainnya itu berarti dia melanggar amanha dan undang-udang otsus sesuai yang selama ini disampaikan melalui MRP dan Peraturan Gubernur,” tegasnya.
Ketua panpel pelatihan, Frengki Makmaker, menerangkan jalannya kegiatan dan tempat yang bermasalah prioritas utama pemda untuk meberikan sosialisasi.
“Kegiatan ini semua perjalan dengan baik dan kita undang semua elemen masyarkat toko-toko adat dan pemilik hak ulayat disini. Sebenarnya kita mu lakukan untuk lima distrik tapi, karena dana terbatas kita lakukan di Elelim kemudian di Kabupaten Yalimo ini ada dua tempat yang bermasalah dan harus melakukan sosialisasi secara serius yaitu Distrik Benawa dan Elelim,” terangnya.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Melvin Faluk, menyatakan untuk sikap jika jual kekayaan adat di sembarang oknum, sebaiknya pemda dan pemprov punya kebijakan yang mengikat.
“Hal ini kembali ke pemerintah saja, masing-masing suku adat ini kita sudah komitmen bahwa kami sudah dilalui hal ini, tapi pemerintah tidak tangkapi serius,” katanya.
Pewarta : SP-CR04
Editor: Arnold Belau
