Kenapa Suara Papua Kasi Blur Foto Koteka?

1
2679

JADI begini. Kemarin Suara Papua turunkan berita tentang Enam Tapol Papua di Jakarta. Adalah berita tentang sidang dibatalkan gara-gara dua Tapol Papua (Dano Tabuni dan Ambo Mulait) pake Koteka waktu sidang. Berita itu kam bisa klik dan baca di sini Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Diskriminatif Terhadap Budaya Papua. Kitong tra mau bahas panjang lebar tentang diskriminatif dan budaya Papua. Dalam hal ini Koteka yang Dano dan Ambo pake. Tetapi yang tong bahas di sini hanya spesifik tentang kenapa foto Koteka dikasi blur.

Kitong punya pengalaman beberapa kali publikasikan foto Koteka. Itu tra masalah untuk website. Tra masalah maksudnya kalo dipublikasikan di website saja trapapa. Tapi jadi masalah waktu berita itu dibagikan ke social media. Karena, sebagai media online, kitong juga distribusikan berita ke pembaca selain di website, kitong juga biasa bagikan ke social media seperti fesbuk dan twiter. Di twitter sama skali trada masalah. Yang paling bermasalah tuh di facebook.

Baca Juga:  EDITORIAL: Pemilu, Money Politics dan Kinerja Legislatif

Waktu berita dengan foto diblur itu muncul, kitong dapat beberapa komentar dari pengguna social media. Ya, hal sederhana sekali. Ada yang bilang kenapa diblur. Ada yang bilang budaya tapi kenapa diblur, suarapapua.com sensor pakaian adat Papua dan sampai ada juga yang bilang kalian sensor tradisi sendiri?. Dan kitong juga tau ada banyak yang tanya-tanya kenapa diblur. Trada yang salah. Semua benar. Ini yang kitong mo kastau kenapa kitong blur akan di foto itu.

Kitong punya pengalaman diblokir untuk sementara beberapa kali. Terutama sperti kitong kastau di awal. Website sampe sosmed yang lain tra masalah. Tapi yang bermasalah di fesbuk.

Baca Juga:  EDITORIAL: Pemilu, Money Politics dan Kinerja Legislatif

Tahun lalu kitong diblokir atau dibatasi untuk kirim atau bagikan berita ke fesbuk empat kali.  Dalam waktu yang berbeda dengan lama pembatasan yang berbeda juga. Pas kitong turunkan berita tentang mahasiswa pake Koteka ke kampus, setelah dibagikan ke fesbuk, langsung fesbuk batasi aktivitas. Kedua, pas turunkan berita tentang budaya deng pakean adat Koteka di pertengahan tahun kemarin, diblokir juga. Pada November juga diblokir. Itu semua karna kitong pake foto dengan Koteka. Fesbuk bacanya itu pornografi. Jadinya diblokir atau dibatasi sementara. Awal tahun ini juga sama. Diblokir minggu kemarin. Itu karna ada yang lapor konten. Bukan karna berita budaya dengan busana Koteka.

ads

Jadi, dari pelajaran dan pengalaman blokir beberapa kali ke kitong pu akun, bikin kitong ambil keputusan supaya tetap bisa dibaca sama kitong pu pembaca, dan aktivitas torang di fesbuk tra dibatasi juga. Sebagai pengguna aktif fesbuk, aturan tentang konten pornografi su jelas. Otomatis pula. Kalo ada yang coba-coba posting foto telanjang, kalo pun itu seni atau budaya, tetap fesbuk tra pusing. Kitong su banding beberapa kali ke fesbuk tentang beberapa berita dan foto yang tong share. Tetapi sama saja. Dong pu keputusan tetap dan bulat.

Baca Juga:  EDITORIAL: Pemilu, Money Politics dan Kinerja Legislatif

Dan yang kitong lakukan adalah semata-mata agar terhindar dari pembatasan sementara waktu lagi. Karena tong punya beberapa pengalaman sebelumnya dengan foto serupa.

Jadi untuk kam yang tanya dan heran dengan konten foto pada kitong pu berita yang sudah disiarkan dan bertanya-tanya, ini bisa jadi penjelasan untuk kamorang. Supaya kamorang tahu kenapa diblur. ***

Artikel sebelumnyaBupati Deiyai: Ciptakan Kedamaian, Tanggung Jawab Bersama
Artikel berikutnyaPemuda Baptis Papua akan Gelar Munas Akhir Bulan Ini