WAMENA, SUARAPAPUA.com— Kepalah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Dr. Suriel Mofu mengatakan berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tertanggal 31 Januari 2020 No. 104/m/2020, tentang perubahan bentuk Kelembagaan Perguruan Tinggi STISIP Amal Ilmiah Yapis Wamena menjadi Universitas.
“SK tadi telah kami serahkan kepada pimpinan yayasan dan pimpinan perguruan tinggi STISIP Amal Ilmiah Yapis Wamena untuk segera digunakan”, kata Mofu kepada wartawan usai prosesi penyerahan dan penandatanganan SK di aula Yapis Wamena, Senin (17/2/2020).
Baca juga: Yan Pepuho Bikin Phondabee Cafe Untuk Tukar Buku Tulis Bagi Anak SD
Menurutnya, untuk di Wilayah pegunungan tengah Papua STISIP Amal Ilmiah merupakan universitas pertama, maka pihaknya berharap agar lulusan-lulusan dari STISIP dapat memiliki karakter kemanusiaan yang baik untuk memiliki pengetahuan tinggi untuk membawa pembeharuan Papua kedepan.
“Kedepan kita akan terus mendukung pengembangan perguruan tinggi yang ada di pegunungan tengah Papua, khususnya di kota Wamen, agar dapat mengembangkan program studi yang lebih relefan dengan kondisi kekinian sesuai kebutuhan masyarakat Papua dan Papua Barat. Hal ini juga penting untuk memecahkan persoalan kesenjangan dalam berbagai bidang, terutama penyerapan lulusan perguruan tinggi di berbagai bidang kerja”, tambah Mofu.
Ia juga mengatakan bahwa dalam dunia ini tidak ada orang bodoh dan pintar, melainkan orang yang tidak tahu dan belum tahu.
“Jadi tugas kita sebagai pendidik adalah membuat orang yang tidak tahu menjadi tahu,” pesannya.
Sementara itu, Rektor Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena, Dr. H. Rudi Hartono menjelaskan rancangan untuk merubah kelembagaan dari sekolah tinggi STISIP menjadi universitas.
Dimana menurutnya melewati banyak prosesnya yang kurang lebih delapan tahun, sejak 2012 hingga 2020.
“Itu banyak alur-alur yang kita lalui dan lakukan, sehingga 2020 itu tiba setelah banyak proses itu, mulai dari peningkatan kualitas, sarana prasarana dan jumlah mahasiswa. Ini yang kami telah lewati,” lanjutnya.
Baca juga: Penanganan Material Longsor di Asolokobal dan Asotipo Butuh Perhatian Pemkab Jayawijaya
Kata Hartono, kini universitas miliki tiga fakultas dan empat program studi baru yaitu, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta empat program studi baru di antaranya, Prodi Perencanaan Wilaya Kota, Prodi Agronomi, Prodi Manajemen Riset dan Prodi Manajemen Pengelolaan Sumber Daya Lahan .
“Sementara Kami juga telah menambahkan 20 tenaga dosen untuk program studi baru, dan hari ini kita mulai membuka pendaftaran untuk delapan prodi yang ada. Mudah – mudahan ke depan kita bisa mengembangkan prodi yang dibutuhkan di daerah pegunungan tengah Papua ini”, tukasnya.
Pewarta : Onoy Lokobal
Editor: Elisa Sekenyap